Tampilkan postingan dengan label Khotbah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khotbah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Juli 2023

Mati Hidup Untuk Kristus

Mati Hidup Untuk Kristus

Mati Hidup Untuk Kristus


2 Korintus 5:15

 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Mau atau tidak, suka atau tidak, terima atau tidak,"Yesus telah mati untuk semua orang". Yesus juga telah dibangkitkan untuk kita. Maka sudah seharusnya bahwa baik mati ataupun hidup kita adalah untuk Tuhan. Ini bukan berarti bahwa kita semua harus jadi pendeta, penginjil atau jabatan-jabatan di gereja. Hidup untuk Tuhan disini artinya adalah apapun pekerjaan atau profesi kita,  marilah kita lakukan seperti untuk Tuhan. Atau mungkin hanya sebagai ibu rumah tangga atau anak sekolah lakukanlah semua yang menjadi tanggung jawabmu dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan.

Jadi hidup dan mati untuk Tuhan kita tunjukkan lewat cara hidup kita sehari-hari.

 

Pertama, mempertanggung jawabkan segala sesuatu kepada Tuhan.

Kolose 3:17  Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Kolose 3:23-24  Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.

 

Kedua, tidak menuntut upah.

Matius 19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"

Kalau kita mengerti pengorbanan Yesus, kita tidak akan pernah menuntut upah. Sekalipun kalau berbicara tentang keadilan, Yesus pasti juga memberikan yang terbaik bagi orang yang mengasihi dan mengutamakan Dia.

            Yesus sendiri yang memberikan jaminan bahwa setiap orang akan hidup dari profesi masing-masing.

Roma 4:4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.

1 Korintus 9:14 Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.

Paulus beda lagi, dia berkata bahwa upahnya adalah "jika dia boleh memberitakan Injil tanpa upah" (1 Korintus 9:18).

 

Ketiga, ketaatan kepada pemimpin baik pemimpin rohani (gembala atau yang dipercayakan) maupun pemimpin dalam pekerjaan/perusahaan.

Tidak ada pemimpin yang bukan dari Tuhan. Terkadang Tuhan ijinkan kita memiliki pemimpin yang tidak takut akan Tuhan, tetapi pastinya ada rencana Tuhan yang tidak kita mengerti. Ada kalanya Tuhan memakai pemimpin yang bengis untuk penghukuman atau untuk menunjukkan kemahakuasaan-Nya.

Yesaya 19:4 Aku akan menyerahkan orang Mesir ke dalam tangan seorang tuan yang kejam, dan seorang raja yang bengis akan memerintah mereka; demikianlah firman Tuhan, TUHAN semesta alam.

Bangsa Israel juga sering Tuhan serahkan kepada raja bangsa-bangsa yang bengis, baik itu Amalek, Midian, Babel dll.

1 Petrus 2:18-19 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

             Kita adalah hamba Tuhan, oleh karena itu siapapun yang menjadi atasan kita dan siapapun yang memberikan kita tugas anggaplah dia sebagai wakil Tuhan. Bahkan sekalipun kita harus menderita dalam ketaatan kepada pemimpin itu, anggaplah itu sebagai kasih karunia Allah. Jadi siapapun pemimpin kita sekalipun yang bengis harus kita tunduk sebagai orang yang Tuhan tentukan untuk membentuk kita. Jangan memberontak karena setiap pemberontakan atau sungut-sungut kita kepada atasan itu juga adalah pemberontakan dan sungut-sungut terhadap Tuhan. Dosa inilah yang membuat Bangsa Israel pada zaman Musa mati di Padang gurun atau gagal masuk tanah Kanaan.

Pada zaman Samuel juga sama. Dalam 1Sam 8:1-7  ketika Samuel sudah tua, dia mengangkat anak-anaknya Yoel dan Abia menjadi hakim di Israel. Memang kedua anak Samuel ini hidupnya tidak benar.

1 Samuel 8:3 Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.

Akhirnya mereka meminta untuk diberikan raja untuk memimpin mereka. Ketika Samuel kesal karena permintaan raja itu, Allah sendiri mengatakan kepada Samuel bahwa bukan Samuel yang mereka tolak tetapi Allah-lah yang mereka tolak. Ini juga menjadi pelajaran bagi kita bahwa sekalipun atasan kita tidak benar kalau kita demo agar dia diturunkan itu sama dengan demo menolak Tuhan. Ini berarti anak Tuhan tidak boleh ikut demo menolak suatu kebijakan pemerintah atau aturan pimpinan. Karena ketika kita ikut demo itu berarti kita sedang menolak Tuhan yang telah menetapkan pemimpin kita.

             Kalaupun ada pemimpin yang bukan dari Tuhan dan pemimpin yang tidak takut akan Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan menghukumnya. Salah satu contoh adalah pemberontakan Korah, Datan dan Abiram bersama 250 orang pemimpin yang kenamaan dan hasil rapat yang demo kepada Musa dan Harun, mereka pada akhirnya mati secara mengerikan bersama seluruh keluarga, rumah dan hartanya turun hidup-hidup ke dunia orang mati (Bil 16:1-3, 31-33, 35).

             Sebaliknya Tuhan juga memakai  Koresh raja Negeri Persia, yang tidak mengenal Tuhan untuk maksud penyelamatan atau pembebasan bangsa Israel bahkan untuk membangun rumah Tuhan di Yerusalem (2Taw 36:22-23). Oleh karena itu siapapun pemimpinmu tunduklah kepadanya oleh karena Firman Tuhan. Sehingga ketundukan kitapun tidak pura-pura.

Keempat, soal makan dan minum.       

Makan atau tidak makan, puasa juga untuk Tuhan. Dan kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman (Rom 14:17).

Roma 14:20-21 (TB)  Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!

Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu.

Roma 14:6-9  Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

Kalau kita tidak mati dan hidup untuk Tuhan, itu sama dengan menolak kematian dan kebangkitan Yesus untuk kita. Tetapi Paulus dengan tegas mengatakan: bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Filipi 1:21-22 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Kita tidak perlu memilih, biarlah Tuhan yang menentukan kita hidup atau mati. Kalau kita masih hidup berarti waktunya kita untuk berbuah bagi Allah (Rom 7:4) tapi kalau kita mati, itu adalah keuntungan. Amin

(SOS)


Senin, 03 Juli 2023

Kemegahan Umat Tuhan (Yeremia 9:24)

Renungan

Kemegahan Umat Tuhan

Yeremia 9:24

Tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

 TB        : tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

BIMK  : Siapa mau berbangga tentang sesuatu, haruslah berbangga bahwa ia mengenal dan mengerti Aku; bahwa ia tahu Aku mengasihi untuk selama-lamanya dan Aku menegakkan hukum serta keadilan di dunia. Semuanya itu menyenangkan hati-Ku. Aku, TUHAN, yang mengatakan itu."

FAYH  : TUHAN berfirman, "Orang bijaksana janganlah menyombongkan kebijaksanaannya, orang perkasa janganlah menyombongkan keperkasaannya, dan orang kaya janganlah menyombongkan kekayaannya.

 

             Bermegah artinya berbangga, kesombongan, berarti meninggikan atau mengandalkan sesuatu dan yang dibanggakan biasanya adalah apa yang dimiliki di dunia yaitu kebijaksanaan atau kepandaian, kekuatan atau kekuasaan atau jabatan ataupun keluarga yang punya jabatan dan membanggakan kekayaannya (Yer 9:23). Ini adalah orang-orang yang tidak sadar/insaf bahwa semua yang dia miliki adalah pemberian Tuhan.Hosea 2:8   (2-7) Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal.

             Maka pada dasarnya Tuhan melarang kita untuk bermegah atau berbangga-bangga. Namun ada satu hal yang Tuhan ijinkan untuk kita bermegah atau berbangga diri yaitu kita bisa berbangga kalau kita bisa memahami dan mengenal Tuhan. Mengapa? Karena pada dasarnya tidak mudah untuk bisa memahami dan mengenal Tuhan. Harus ada usaha, ketekunan, kesetiaan dan kesungguhan untuk mengenal Tuhan. Kalau sikap yang biasa-biasa tidak akan sampai kepada pengenalan akan Tuhan. Hosea 6:3 mengatakan: Kalau ada kesungguhan, kita bisa sampai kepada mengenaI Allah dengan benar. Jika tidak bisa juga salah pengenalan. Maka Paulus juga berdoa untuk jemaat Efesus agar mendapat roh hikmat dan wahyu (pemahaman ) sehingga bisa mengenal AlIah dengan benar (Ef 1:16-17).

Mengapa Tuhan ijinkan kita bermegah dalam hal pengenalan akan Tuhan? Karena ketika bermegah bisa memahami dan mengenal Tuhan pastinya tidak ada lagi didalamnya untuk meninggikan diri. Yang ada adaIah rasa syukur telah diberi karunia hikmat dari Allah. Maka yang kita megahkan bukan diri kita melainkan

1.       Pemahaman dan pengenalan kita akan pribadi Allah melalui Firman Allah yang kita terima.

Pengenalan kita akan Tuhan akan mengubah karakter kita seperti Ayub (Ayb 1:1) dan mengubah Cara hidup kita bahkan memampukan kita mengasihi sesama kita. Yer 24:7 Tuhan yang memberikan kita hati untuk mengenal Tuhan yang membawa kita kepada pertobatan.

2.       Bahwa Tuhanlah yang menunjukkan kasih setia. Kita ada sampai sekarang adalah karena Tuhan      menunjukan kasih setia. Maka patutIah kita juga setia kepada Tuhan

3.       Kita bisa memahami bahwa Allah itu adil, bahwa jika kita setia beribadah kepada Tuhan, pasti akan Tuhan bedakan dengan orang yang tidak beribadah (Mal 3:18). Kita akan dikasihi, menjadi kesayangan Tuhan (Mal 3:7). Kel 23:25-26 diberkati jasmani dan rohani, umur digenapkan.

4.       Bahwa Allah menunjukkan kebenaran di bumi. Kebenaran adalah Firman Tuhan, bahwa kita orang berdosa sudah dibenarkan oleh kematian Yesus dikayu salib (Rom 3:24). Dan kalau kita,sudah dibenarkan, kita pasti diselamatkan (Rom 5:9)

Amin.


Jumat, 07 Oktober 2022

Tuhan Punya Rancangan atas kita

TUHAN PUNYA RANCANGAN ATAS KITA

Yeremia 29:11-12

 

11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;

 

            Cara kerja Tuhan adalah system rancangan atau direncanakan dengan matang dan bukan system instan atau asal-asalan. Termasuk pada kisah penciptaan manusia. Dalam Kej. 1:26 kita melihat bahwa Allah lebih dahulu membuat rencana atau rancangan. Allah berfirman: “baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita”. Dalam rancangan itu sudah lengkap dengan gambar atau polanya yaitu menurut gambar dan rupa Allah sendiri. Termasuk Allah menciptakan manusia pada hari ke-6 juga bukan tanpa alasan, pasti berdasarkan perencanaan, yaitu lengkap dulu semua kebutuhan sandang pangan papan, baru manusia diciptakan. Kemudian realisasinya dalam Kej 1:27.

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

 

Demikian juga dengan kita sebagai umat-Nya, kita juga sudah direncanakan dan dipilih bahkan sebelum dunia dijadikan (Ef 1:4). SebeIum Adam dan Hawa diciptakan kita juga sudah dipilih supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Ini juga berarti bahwa Allah tahu kalau kita pada akhirnya berdosa karena dosa Adam dan Hawa. Oleh karena itu juga Allah sudah merencanakan keselamatan bagi manusia melalui janji-Nya,

* Kej 3:15 Janji Induk

* Nubuatan Nabi-nabi

Namun kebanyakan orang termasuk anak Tuhan cara hidupnya tidak ada planning (rancangan) sehingga hidupnya tidak maksimal. Seharusnya anak Tuhan harus ada rancangan untuk masa depannya sekalipun keputusannya adalah dari Tuhan. Kita harus ada gambaran hidup kita dimasa mendatang yang kita sebut dengan cita-cita. Tanpa ada rancangan maka hidup kitapun asal-asalan, asal sekolah, asal makan tidak peduli sehat atau steril, asal tamat nilai tidak penting.

            Ada rancangan jangka pendek dan jangka panjang.  contohnya:

untuk anak sekolah:

·         Masa sekarang harus lulus ujian sekolah dengan nilai terbaik

·         Jangka Pendek masuk sekolah paforit kita

·         Jangka panjang jadi dokter, arsitek, pendeta, guru dll.

            Kalau ada rancangan seperti ini, maka kitapun pasti bersemangat untuk mengikuti rancangan tahap demi tahap sampai level teratas.

Kalau visi kita ingin ke Sorga, maka mulai dari sekarang jalan hidup kita sudah harus dijalan yang benar. Ketika ingin membuat suatu bangunan rumah/gedung maka yang pertama yang pertama dilakukan adalah membuat gambar rancang bangunnya yang lengkat dengan bahan, biaya, lama pekerjaan dll. Untuk pengerjaannya tahap pertama adalah membangun dasar/pondasi.

Secara rohani bangunan dasar kita adalah pembangunan iman atau kepercayaan kita kepada Tuhan (Ibr 11:1). Iman datang dari mendengar Firman Tuhan. Apapun yang kita cita-citakan maka kita harus capai dengan mengandalkan Tuhan (Yer 17:5-8).

Ø  Ayub 22:28 Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu, dan cahaya terang menyinari jalan-jalanmu

Ø  Mazmur 37:4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu (yang kita rancangkan).

 

            Artinya kita harus punya rancangan, atau visi ataupun cita-cita, ataupun tujuan hidup. Akan tetapi kita harus kembali kepada Firman Tuhan bahwa diluar Tuhan manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Apapun yang kita ingin capai harus tetap berserah kepada Tuhan sebab Tuhanlah sumber segalanya. Apapun yang kita inginkan hanya bisa tercapai lewat pertolongan Tuhan. Dan juga tidak bisa hanya berdoa dan berharap Allah bekerja menolong kita ujian sementara kita tidak belajar. Tuhan hanya mau menolong orang yang rajin dan mau berusaha. Allah benci dengan orang malas. Penulis kitab Amsal menulis: orang malas harus belajar kepada semut (Ams 6:6).

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN. Tuhan sudah punya rancangan atas hidup kita masing-masing. Dan yang pasti rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan tapi rancangan damai sejahtera untuk memberikan masa depan yang penuh harapan. Artinya kita tidak perlu takut atau kuatir tentang masa depan kita, selama kita punya hubungan yang dekat dengan Tuhan atau selama kita berjalan sesuai firman Tuhan (Maz 37:37).  Sebaliknya bagi orang jahat tidak ada masa depan (Ams 24:20).

Kalau kita sudah tahu bahwa Tuhan sudah punya rancangan atas kita, maka marilah kita mengikuti rancangan Tuhan. Jangan lagi mengandalkan manusia atau orang lain, kita serahkan hidup kita kepada Tuhan, kita kerjakan apa yang menjadi bagian kita maka Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya. Ketika kita tidak percaya, itu justru memperlambat kita sampai kepada Tujuan atau rencana Allah dalam hidup kita. Terkadang Tuhan mengijinkan kita mengalami banyak persoalan tujuannya adalah untuk melatih kita atau mendewasakan iman kita.

Mungkin kita merasa perjalanan rohani kita seperti berputar di padang gurun atau apa yang kita doakan seperti tidak nampak kejelasannya. Terkadang Tuhan Ijinkan kita banyak masalah, ekonomi makin merosot, jabatan bukannya naik, malah menurun, dll.

Tetaplah percaya.

Kesalahan umat Israel ketika dipadang gurun adalah "tidak percaya" kepada pimpinan Tuhan. Sehingga mereka sering bersungut- sungut bahkan sampai bertengkar dengan Musa, pemimpin mereka. Memang dari Mesir ke Tanah kanaan ada jalan pintas yang sangat dekat yaitu lewat dari Fillistin. Tetapi Tuhan membawa mereka dari jalan yang baru dan berputar melalui jalan di padang Gurun. Mengapa?

Kel 13:17-18

17 Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir." 18 Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Karena Tuhan tahu bahwa bangsa Israel adalah mantan budak rodi, pencetak batu bata. Mereka belum tahu tentang perang. sementara kalau lewat jalan pintas itu mereka pasti berhadapan dengan orang Filistin yang sudah biasa berperang. Sudah pasti Israel akan kalah mental yang berakibat memilih kembali ke Mesir. Dan tentunya ada banyak alasan Tuhan untuk itu.

Oleh karena itu marilah kita belajar percaya kepada rancangan Tuhan.

Tuhan membawa mereka lewat Padang Gurun, Tuhan juga langsung menyediakan fasilitas yang melindungi mereka diwaktu panasnya siang hari ataupun dinginnya pada malam hari lewat memberika tiang awan dan tiang api sekaligus menjadi pemandu jalan bagi mereka. Makanan mereka selama 40 tahun di padang gurun selalu turun di pagi hari

Percayalah bahwa Tuhan sedang membawa kita di jalan yang terbaik kepada kita. Gembala itu pastinya bijaksana. Dia ingin domba-dombanya mekan rumput yang terbaik. Ketika ada rumput segar diatas bukit, maka dia tidak akan membawa domba-domba mendaki bukit yang terjal. Akan tetapi dia akan membawa kawanan domba jalan berputar, memang akan menjadi lebih jauh. Akan tetapi menjadi tidak terasa capek atau lelahnya bagi kawanan domba daripada dibawa langsung mendaki bukit. Pasti sangat bahaya bagi domba. Jadi Tuhan tahu yang terbaik bagi kita.

Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;


Lihat Videonya di sini👇👇👇👇


Kamis, 31 Maret 2022

Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah

Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah 

 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu" (Luk 17:20-21)

(Saut Sihombing, S.Th)

 

         Menjawab pertanyaan orang Farisi tentang "Kapan kedatangan Kerajaan Allah", Yesus mengatakan bahwa kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah dan bukan soal tempat. Sehingga orang tidak dapat berkata: Lihat, dia ada disini, atau dia ada disana. Malah Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah itu sudah ada diantara mereka.

               Jadi dimana Kerajaan Allah itu?
    a. hubungan akrab atau bergaul karib, 
    b. Kesejahteraan, sehat jasmani dan rohani
    c. keamanan, karena musuh Sudah dikalahkan oleh Yesus
    d. keselamatan, karena Yesus telah mendamaikan kita dengan Allah.
 

Yang terutama harus kita pahami adalah apa arti Kerajaan Allah. Dalam Matius 4:17 dikatakan: Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!". Berbicara tentang "sudah dekat" jika dihubungkan dengan kata "bertobat" ini berarti tingkat kerohanian, atau perjalanan yang sudah mendekati suatu posisi tertentu, bisa juga mendekati ukuran atau standar Iman.

        Dalam Matius 10:7 juga dikatakan: Yesus juga mengutus murid-murid dan berkata: Pergilah dan beritakanlah: "Kerajaan Sorga sudah dekat". Ini juga bisa berarti bahwa Kerajaan Sorga itu yang sedang datang dan sudah dekat kepada kita. Berdasarkan ayat ini, Kerajaan Allah itu tidak berbicara soal tempat atau wilayah tertentu disurga atau dibumi. Pernyataan "Kerajaan Allah sudah dekat" Ini menunjukkan sesuatu yang dinantikan atau sedang ditunggu-tunggu. 

        Lalu apa yang sedang kita nantikan? Kita berusaha tekun beribadah, setia melayani untuk menantikan kedatangan Tuhan kedua kalinya. Pada Jaman Alkitab atau saat Yesus datang dibumi, mereka menantikan kedatangan Mesias yang sebenarnya adalah Yesus sendiri. Dan Yesus katakan kepada mereka, kerajaan Sorga sudah ada diantara kamu atau sudah dekat. Ini berarti kerajaan Surga itu sebenarnya ada didalam pribadi Yesus

        Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah berbicara tentang pemerintahan Allah. Akan tetapi pemerintahan yang tidak ada hubungannya dengan dunia politik. Allah yang memerintah atau berkuasa penuh atas hidup kita. Lebih jelasnya, Kerajaan Allah adalah suatu keadaan ketika sekelompok orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah dan bertindak sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Atau dengan kata lain, kerajaan Allah adalah suatu keadaan dimana kita sebagai umat-Nya dalam bekerja apapun Professi kita atau ketika melayani Tuhan, kita kerjakan atau lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Bertindak sesuai dengan ketetapan Firman atau Hukum Kerajaan Sorga, bukan sesuai keinginan hati kita. Jadi melangkah, mendengar, memandang, berbicara bahkan Segala sesuatu yang disebut aktivitas kita tidak melenceng dari ketetapan Firman Tuhan

           Jika didunia ini, kita sebagai WNI banyak peraturan yang harus kita patuhi atau kita jalankan seperti Peraturan, atau instruksi Presiden, Tap MPR, Gubernur, Walikota, Camat, lurah bahkan RT/RW, maka dalam Kerajaan Allah juga kita harus mengikuti atau mentaati segala ketetapan atau hukum Kerajaan Sorga melalui ketaatan kita melakukan Firman Tuhan.

           Ketika kita mengatakan "datanglah Kerajaan-Mu, Ini berarti kita mengundang hadirnya Tuhan untuk memimpin atau memerintah dalam hidup kita. Ini juga berarti kita sudah siap untuk dipimpin Allah atau siap mendengar dan melakukan Firman Tuhan.

                            Lebih jelasnya tentang Kerajaan Sorga ada dalam Roma 14:17 yang mengatakan: Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Jadi Kerajaan Sorga adalah soal:

 1. KEBENARAN. Kebenaran itu adalah Firman Tuhan (Yoh 17:17), dan juga pribadi Yesus sendiri (Yoh 14:6).

 2. DAMAI SEJAHTERA

Damai sejahtera (Syalom) merupakan berkat atau pemberian Tuhan yang menjadi siri khas warga Kerajaan Sorga. Berkat Damai sejahtra ini memiliki arti yang sangat luas, seperti yang mengartikan bahwa inilah segalanya yang kita butuhkan: 

3. SUKACITA OLEH ROH KUDUS.

        Berbicara soal kerajaan Sorga, salah satu poin penting adalah adanya suka cita abadi yang bukan karena harta dunia, bukan musiman dan tidak tergantung situasi karena baru gajian. Sukacita karena Roh Kudus mampu membuat kita bersukacita dalam segala situasi dan kondisi.

     Dalam Surat Filipi, Rasul Paulus menasihati jemaat Filipi dengan menuliskan sampai 3x kata "bersukacitalah" (Filp 2:18, 3:1, 4:4). Sementara Rasul Paulus menulis surat itu saat dia dipenjara atau saat dia sangat menderita.

              Kerajaan Sorga adalah suatu keadaan atau situasi bahwa kita berada dalam hadirat Allah. Oleh karena itu tidak semua orang bisa masuk. Lalu siapa yang bisa masuk? Yang pasti bisa masuk adalah orang-orang yang menang untuk memperjuangkannya. Dalam Matius 11:12 dituliskan: "Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya".

           Menyerong berarti berusaha mengalihkan atau mengarahkan kepada kita. Yang sebenarnya bukan ke arah kita kemudian kita serongkan dan kita kuasai menjadi kearah kita. Jadi disini diperlukan akal budi dan kekuatan. Disinilah berlaku hukum Kasih, yaitu ".... dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan".

          Mark 12:33-34 mengatakan: "Orang yang paham tentang Hukum Kasih, dikatakan tidak jauh dari kerajaan Allah". Artinya orang yang sudah mengerti bahwa untuk merebut Kerajaan Sorga atau menghadirkan pribadi Yesus dalam hidup kita harus ada yang namanya "dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan". Maka kalau tidak ada perjuangan atau usaha keras, maka kita tidak akan ada kesempatan untuk masuk. Orang yang santai-santai, yang ibadah hanya sekedar-sekedar, melayani sekedar-sekedar, berkorban sekedar-sekedar pasti tidak akan masuk kerajaan sorga.

        Dalam Matius 19:23-24 dikatakan: "Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 

Lobang jarum disini adalah sebuah pintu kecil untuk masuk ke Yerusalem yang dibuka pada malam hari  untuk para pedagang atau saudagar. Karena setelah pada malam hari pintu gerbang Yerusalem ditutup maka para pedagang maupun saudagar yang kemalaman bisa masuk dari pintu ini. Sementara bagi unta untuk bisa masuk harus menekuk kakinya bagaikan merangkak. Artinya jika kita mau masuk kerajaan Sorga harus merendahkan diri seperti unta bisa masuk melalui pintu lobang jarum yang kecil.

         Dalam ayat-ayat dibawah ini juga mengajarkan bagaimana bisa masuk kerajaan Sorga:

Matius 7:21 juga dikatakan bahwa tidak semua yang berseru: Tuhan, Tuhan, lalu masuk sorga. yang bisa masuk hanya yang berjuang untuk melakukan Kehendak Tuhan.

Markus 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Berarti yang bisa masuk adalah orang-orang yang bisa seperti anak-anak. Anak-anak selalu berharap kepada Bapa, hatinya tulus kepada Bapa.

Mat 5:3, 11 yang miskin dihadapan Allah artinya yang menaruh harapannya hanya kepada Allah dan yang dianiaya oleh sebab kebenaran artinya yang mau bayar harga atau menderita dalam mengikut Tuhan.

Yoh 3:2-3 harus lahir dari air dan roh artinya bertobat atau lahir baru. 

             Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah artinya kita awali hidup kita dengan pertobatan didalam Tuhan lewat lahir dari air (Firman) dan roh (Roh Kudus), selanjutnya kita menjalankan hidup kita atau melakukan segala aktifitas pekerjaan termasuk dalam pemikiran berdasarkan kebenaran Firman Tuhan atau sepenuhnya dalam pimpinan Allah. Bukan lagi atas kehendak kita sendiri. Beribadah, melayani, berkorban dan lain-lain tidak lagi sesuai keadaan hati atau musiman, akan tetapi murni lahir dari hati yang rindu menyenangkan Tuhan atau karena dorongan Roh Kudus. Amin.


Senin, 28 Maret 2022

Tuhan Menuntut Pertanggunganjawab Atas Usaha-Nya

Tuhan Menuntut Pertanggunganjawab Atas Usaha-Nya

Yesaya 5:1-7

 

Salah satu dosa kita umat Tuhan adalah seringkali kita tidak/kurang menghargai pemberian/hadiah seseorang karena kita tidak tahu atau tidak mau tahu bagaimana ia berusaha untuk dapat memberikan hadiah tersebut.

Sebagai contoh, Firman Tuhan dalam Yoh 3:16 merupakan ayat yang tidak asing lagi bagi kita, karena setiap Natal sering dipakai sebagai ayat liturgi termasuk untuk liturgi ragam bahasa. Akan tetapi sangkin biasanya ayat ini diucapkan, akhirnya ayat ini menjadi seperti tradisi natal sehingga tidak lagi mengutamakan makna ayat tersebut. Tanpa ada kesadaran bahwa hidup kita sebenarnya adalah karena realisasi dari ayat itu. Dan setiap usaha yang telah dilakukan oleh Allah adalah berdasarkan Yohanes 3:16.

Orang Kristen pada umumnya sudah tahu bahwa untuk menebus dosanya Allah telah merelakan Anak-Nya, Yesus Kristus mati diatas kayu salib. Namun hanya sebatas tahu dan tidak mengerti apa tanggung jawabnya atas pengorbanan Allah itu. Makanya dalam ayat ini nabi Yesaya sedang menyampaikan nyanyian tentang kekasihnya dan kebun anggurnya. Kata “kekasih” disini menunjukkan suatu hubungan yang sangat intim sangat akrab bagaikan hubungan atara seseorang dengan yang sangat dikasihinya.

Yang dimaksud oleh nabi Yesaya dengan “kekasih”nya adalah Allah. Sedangkan ‘kebun anggur” itu merupakan simbol dari umat Tuhan (ay 7). Dalam 1 Kor 3:9 dikatakan “karena kami adalah kawan sekerja Allah, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah”. Jadi nabi Yesaya sebagai kawan sekerja Allah bahkan menamai Dia sebagai “kekasih” ingin menyampaikan kepada kita sebagai ladang atau kebun anggur Allah, bahwa Allah telah berusaha keras untuk kita. Dengan tujuan kita dapat menghasilkan buah yang baik bagi Allah. Segala usaha telah dilakukan atau istilah sekarang segala modal dan sahamnya sudah terjual demi mengurus kita kebun anggurnya dengan harapan pada saat panen Tuhan akan menikmati buah anggur yang manis.

 

I.             Apa saja yang Tuhan lakukan?

                Kita melihat kembali kebun anggur itu.

1.            Letaknya dilereng bukit yg subur.

Tuhan menempatkan kita di “lereng” bukit yang subur. Ini merupakan tempat atau posisi yang tepat untuk menerima sinar matahari. Dan “miring” tepat untuk mengalirkan hujan. Artinya kita diposisikan di tempat yang pas untuk menerima curahan berkat kasih Allah atau “bukit yang subur”.  Sama seperti kepada Adam dan Hawa, Allah membuat Taman di Eden sebagai tempat yang terbaik dan sangat subur. Akan tetapi Ketika mereka tidak taat kepada Tuhan, akhirnya mereka dikembalikan ke tanah dari mana ia diambil (Kej 3:23).

2.            Ia mencangkulnya (ay.1)

Sebelum menanam benih, maka tanahnya harus terlebih dahulu dicangkul yaitu menggemburkan tanahnya. Supaya benihnya mudah berakar. Mencangkul untuk menggemburkan bukanlah pekerjaan yang mudah tapi butuh tenaga ekstra. Atau kalau mempekerjakan orang harus rela membayar upahnya. Allah sudah melakukannya lewat mengirim nabi-nabi dalam PL dan rasul-rasul dalam PB, mengirim para penginjil untuk menggemburkan hati kita.

3.            Membuang batu-batunya (hati yang keras) TL= menyucikan.

Batu-batu atau kekerasan hati ini yang membuat benih yang tumbuh tidak berakar sehingga tidak tahan Ketika ada pencobaan (Mark 4:16-17). Yeh 11:19 Tuhan akan memberikan hati yang lain dan roh yang baru didalam batin mereka. Untuk menjamin kita bertahan dalam segal ujian.

4.            Menanami dengan pokok anggur pilihan. Tuhan menanam benih yg baik, bukan benih sembarangan

5.            Mendirikan menara jaga.

Tetap diawasi/dipantau perkembangannya, bukan dibiarkan tetapi dipagari/dilindungi dari binatang, ditembok supaya tidak diinjak-injak. Selanjutnya juga diawasi. Ul 11:11-12 negeri yang diawasi dari awal sampai akhir tahun.

6.            Menggali lobang tempat pemerasan anggur.

Melihat usaha seperti ini dalam dunia bisnis sudah memakan modal yang sangat besar, dan sudah memenuhi semua prosedur yang diperlukan. Maka wajarlah jika pemilik usaha mengharapkan hasil yang memuaskan.

 

II.         Tetapi bagaimana kenyataannya?

Dalam ayat 4, Allah bertanya:  Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? (TL= buah yang busuk). Nyanyian tentang kebun anggur: menunjukkan bahwa Allah sudah berusaha keras menjadikan umat-Nya bangsa yang benar dan produktif (berbuah banyak).

Zakharia 1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,

 

III.           Tuhan Menginginkan Adanya Keadilan dan Kebenaran

Yes 5:3 Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. Adil artinya berpihak pada kebenaran, benar berarti adil atau tidak berat sebelah. Ayat 7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

                Keadilan dan  kebenaran yang Tuhan inginkan adalah: kalau Tuhan sudah berusaha dengan  usaha yang besar maka kitapun harus berusaha dengan dengan usaha yang besar pula bagaimana kita dapat memberikan buah yang manis dan banyak.

                Tuhan ingin kita mempermuliakan Dia karena usaha yang Tuhan lakukan kepada kita adalah termasuk untuk mempermuliakan kita. 

                Coba kita renungkan:

        Apakah dapat dibenarkan jika kita sudah menerima yang baik (kasih yg terbesar) dari Tuhan sementara kita justru memberikan kepahitan lewat sikap kita yg tidak mau berubah (Maz 69:22, Yoh 19:30). Kasih dibalas racun? Inilah ketidak adilan kita terhadap kasih Tuhan.

Amin.

Minggu, 27 Maret 2022

Begitu Bapa, Begitu anak (Yohanes 8:37-47)

BEGITU BAPA, BEGITU ANAK

Yohanes 8:37-47


           Dari dulu sampai sekarang banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai anak Tuhan atau anak Abraham. tetapi karakter dan perbuatannya tidak mencerminkan sebagai Abraham apalagi karakter Allah. Jadi apa yang diucapkan seseorang tidak bisa menjadi patokan atau ukuran. Yang lebih jelas itu dilihat dari perbuatannya. 

             Kalau kita mengaku anak Allah maka kita harus melakukan apa yang dikerjakan Allah. Apa yang dikerjakan Allah adalah penyelamatan jiwa. Maka kitapun mengerjakan penyelamatan jiwa. Apa yang dilakukan Yesus ketika didunia adalah melayani jiwa-jiwa atau menunjukkan belas kasihan. Maka kitapun harus melayani dan berbelas kasihan.

              Kalau kita mengaku anak Abraham kita harus mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Abraham. Apa yang dikerjakan oleh Abraham? Kemanapun Abraham selalu membangun mezbah atau penyembahan kepada Tuhan ataupun memanggil nama Tuhan.   

               Memang dalam Alkitab yang ada ditulis adalah : Begitu ibu, begitu anak! (Yehezkiel 16:44). Tetapi Yohanes 8 ini melukiskan: Bagi bapa, begitu anak !


1. APA YANG DILAKUKAN BAPA, ITU YANG DILAKUKAN ANAK

(Yoh 8:38-41)

             Kita diakui bukan berdasarkan pengakuan kita, tetapi berdasarkan apa yang kita lakukan. Apa yang kita lakukan menunjukkan siapa bapa kita. Ini yang dikatakan begitu bapak begitu anak. Pohon dikenal dari buahnya (Luk 6:44). Buah kita adalah apa yang kita kerjakan.  

             Memang dalam Kej 17:4-5, Abraham sudah ditetapkan menjadi Bapa sejumlah besar bangsa. Maka ketika orang Yahudi itu mengaku sebagai keturunan Abraham (Yoh 8:33), Yesus menjelaskan bahwa walaupun mereka keturunan Abraham, tetapi mereka tidak termasuk anak Abraham karena perbuatan mereka Ingin membunuh Yesus (Yoh 8:33)

            Dalam Rom 9:7 dikatakan, tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham. Dan secara umum kita semua yang disini (orang percaya) adalah keturunan Abraham, tetapi menjadi anak Abraham belum tentu. Karena soal siapa anak Abraham secara rohani itu dibuktikan oleh buah atau perbuatan kita. 

           Dan yang sangat penting kita ketahui adalah status "anak Abraham" itu sangat menentukan berkat kita. Ada beberapa anak Abraham selain Ishak. Ismail dari Hagar, tapi Ismail dan Hagar pada akhirnya diusir oleh Abraham (Kej 21:10-12, baca perikop ay.8). Ada lagi 6 orang anak Abraham dari Ketura (Kej 25:1-2). 

            Tetapi kita Iihat perbedaan yang dilakukan oleh Abraham terhadap yang diakui berstatus "anak Abraham". Dalam Kej 25:5-6 → Abraham memberikan segala harta miliknya kepada  yang benar-benar memiliki status "anak Abraham", sementara keturunannya yang lain yang hanya berstatus "anak hamba" hanya berupa pemberian. Dan yang lebih menyakitkan Iagi adalah diusir sama seperti IsmaiI (Kej 25:6b).

             Maka yang dianggap keturunan yang benar sebagai "anak Abraham" adalah anak yang dijanjikan Allah kepada Abraham yaitu "Ishak", bukan anak-anak menurut daging (Rom 9:8). Ini juga merupakan ketetapan dari Tuhan (Kej 21:12).

            Jadi dalam Yohanes Pasal 8 ini, yang disebut keturunan Abraham dibagi dua, yaitu keturunan yang berasal dari Allah dan keturunan yang tidak berasal dari Allah dan ini diketahui dari apa yang dikerjakan. 

            Yang berasal dari Allah ditandai dengan:

1. Selalu mengatakan kebenaran (Yoh 8:40).

     Orang yang masih suka berbohong atau berdusta, itu membuktikan bahwa dia adalah anak Iblis walaupun mengaku keturunan Abraham (Yoh 8:44). Saya katakan suka, karena mengatakan kebenaran atau kebohongan adalah pilihan. Terkadang tidak adapun keuntungan ketika berbohong atau kerugian ketika berkata jujur, orang lebih memilih berbohong. 

       Kalau kita berasal dari Allah, maka kita harus mendasarkan seluruh kehidupan kita diatas kebenaran. Orang yang sudah lahir baru tetapi masih memilih berkata dusta sama dengan menggantikan bapanya atau memilih Iblis sebagai bapanya, karena Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta.

      Kalau sudah seperti ini, sama dengan sudah terikat perjanjian dengan maut. Maka sekeras apapun Firman  atau Kebenaran maka pembohong tidak akan kena, karena sudah ada perlindungan bohong (Yes 28:15).

       Yang terberatnya adalah, hidupnya bisa habis masih dipertengahan umur. Hujan batu mengapa bersih perlindungan bohong (Yes 28:17). Bohong = dusta = penipu → umurnya didiscount 50 % (Maz 55:23).

        Saya perhatikan ada di salah satu gereja yang saya kenal, ada beberapa jemaatnya yang meninggal yang masih rata-rata setengah umur, ada hubungannya dengan dosa bohong dan menipu. Tanpa maksud untuk menghakimi, karena ini menurut pengakuan dia sendiri, dia sendiri yang cerita bagaimana dia bekerja dengan tipu-tipu dan juga berbohong.

      Jemaat Tuhan, kalau ingin hidup damai dan panjang umur, segera keluar dari perjanjian dengan maut, lepaskan diri dari keterikatan dengan dusta. Belajar hidup jujur apa adanya. Katakanlah kebenaran Ya atau Tidak. lebih dari itu sudah berasal dari setan (Mat 5:37).


2. Mengasihi Tuhan atau hidup dalam kasih (Yoh 8:42), 

        Taat melakukan Firman Tuhan (Yoh 14:15). Selain itu, bukti,kita mengasihi Tuhan adalah mangasihi saudara atau sesama (1 Yoh 4:20). Artinya tidak menyimpan kebencian atau akar pahit kepada Siapapun.


3. Bekerja bukan atas kehendak sendiri, tapi sesuai kehendak Bapa (Yoh 8:42)

      Tetapi Ini harus dikerjakan dengan rela hari dan bukan dengan terpaksa. Ini juga dibuktikan oleh Yesus ketika berdoa di Taman Getsemani. Pergumulan terberat Yesus bukan ketika disalibkan, tetapi di Taman Getsemane, yaitu pilihan antara kehendak sendiri atau kehendak Bapa (Luk 22:42). Itu sebabnya ketika Yesus berdoa, peluh-Nya seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Luk 22:44). Karena Yesus sendiri sudah tahu apa saja yang akan dihadapi-Nya yaitu kematian di kayu salib. Bahkan itu sudah beberapa kali diberitahukan kepada murid-murid-Nya. Dan Yesus sukses untuk meminum cawan penderitaan dengan rela (Maz 40:7-8). Maka sejak ditangkap di Taman Getsemane sampai di Kayu Salib, sedikitpun tidak ada perlawanan dari Yesus. Yesus tidak mengutuk Yudas murid penghianat. Yesus juga tidak tersinggung dengan penyangkalan Petrus, salah satu murid kepercayaan-Nya. Yesus tidak marah ketika semua murid melarikan diri meninggalkan Yesus seorang diri dibawa ke pengadilan. Bahkan Yesus tidak setuju ketika Petrus berusaha membela Yesus dan memutuskan telinga MaIkhus dengan pedang (Yoh 18:10-11).

        Seberat apapun pelayanan atau pekerjaan jika dilakukan dengan kerelaan, pasti bisa diselesaikan sampai tuntas. Demikian yang Yesus lakukan dengan rela akhirnya sampai selesai (Yoh 19:30). Tetapi seringan apapun pekerjaan jika tidak dengan rela bisa tidak selesai, atau selesai tapi disertai sungut-sungut.


4. Mendengarkan Firman Allah (Yoh 8:47).

     Seorang anak yang baik tentunya pasti mendengarkan perkataan Ayahnya. Demikian juga kalau kita anak Allah pasti akan mendengar Firman Allah.


             Sementara yang tidak berasal dari Allah tandanya adalah:

1. Berusaha membunuh (Yoh 8:37, 40, 44).

     Berusaha membunuh karena memang bapanya yaitu iblis adalah pembunuh manusia (Yoh 8:44, Yoh 10:10).

     Ini bisa terjadi karena dua hal, pertama, "tidak mau menerima/menolak Firman Tuhan", atau Firman tidak beroleh tempat didalam mereka. Kedua, menerima Firman tetapi kemudian hilang dicuri si pencuri. Sama seperti benih yang jatuh dipinggir jalan langsung dicuri oleh burung (Mat 13:4, 19). Mendengar Firman tetapi tidak sampai mengerti. Untuk mengatasi hal ini, Firman Tuhan berikan solusi : perhatikanlah cara kamu mendengar (Luk 8:18). Sikap atau cara kita mendengar itu sangat menentukan kita bisa mengerti atau tidak. Itu sebabnya dikatakan mengasihi Tuhan harus dengan segenap hati, segenap Jiwa, segenap kekuatan dan segenap akal budi. Kalau hanya sekedar-sekedar pasti tidak sampai kepada mengerti.

          Atau ketika kita mendengar Firman Tuhan yang keras jangan langsung tolak, tetapi buka hati, berilah tempat untuk Firman. Atau jadikanlah hatimu tempat kediaman Firman Tuhan. Kalau kita bisa menjadi tempat kediaman Firman Kebenaran maka dipastikan akan diberkati Tuhan (Yer 31:23, Yes 32:17).


2. Merasa Suci (sok suci), kami tidak dilahirkan dari zinah.

     Zinah secara rohani adalah ketidak setiaan kepada Tuhan. Sudah jelas nenek moyang orang Yahudi adalah bangsa yang tidak setia sampai digelari "perempuan Sundal, perempuan murtad dll. Yer 3:3, 6-11.

3. Menyerang Yesus dengan Fitnah atau sindiran (Yoh 8:41).        

     Mereka berkata : kami tidak dilahirkan dari zinah. Secara tidak langsung mereka mengatakan Yesus lahir dari zinah karena mereka tahu Maria Ibunya mengandung sebelum menikah dengan Yusuf. Ini sistim orang politik untuk manjatuhkan lawan politiknya dengan mencari keburukan orang lain bahkan memfitnah ketika tidak menemukan kesalahan. Sebagai Contoh adalah Daniel di Babel. Ketika tidak didapati kesalahan, DanieI dijebak dengan membuat Ibadah yang palsu yaitu dipaksa menyembah patung.

       Anak Abraham pasti tidak akan pernah menyerang bapanya. Ishak, sekalipun dia sudah remaja pada waktu dia diikat dan mau disembelih, tidak mau melawan atau menyerang Bapanya. Dari perbandingan umur Ishak dengan Abraham, Ishak pasti bisa melawan atau berontak ketika mau diikat dan ketika diletakkan di atas mezbah. Dan Ishak bukan orang yang bodoh atau Oon sehingga mau diikat untuk di persembahkan.

Tapi Ishak memilih reIa dan taat ke pada Bapanya, karena Ishak sudah melihat ketaatan bapanya kepada Firman Allah.

4. Tidak mengerti bahasa Tuhan (Yoh 8:43).

       Pengertian akan Firman tergantung kepada kualitas telinga secara rohani (Luk 8:8). Dalam kitab Wahyu 2 dan 3 Firman kepada ke 7 jemaat selalu diakhiri dengan pesan "Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar.

5. Tanda anak Iblis adalah membunuh dan berdusta 

        Sama seperti Iblis yang pekerjaannya adalah membunuh dan berdusta (ay.44). 


       Firman Tuhan menghakimi kita supaya kita berubah dan menentukan pilihan yang tepat dalam hidup kita. Hidup adaIah pilihan. Beribadah juga pilihan - ada banyak Ibadah atau penyembahan di dunia ini. Yosua menyuruh bangsa Israel untuk memilih kepada siapa mereka mau beribadah (Yos 24:15). Pilihlah siapa bapa yang mau diikuti, tetapi hanya ada dua bapa didunia, Allah atau Iblis (Mat 6:24).

       Keturunan Abraham juga ada dua, yaitu keturunan yang berasal dari Allah atau keturunan Allah yang tidak berasal dari Allah. Kita ada dikelompok mana, itu akan dinyatakan oleh perbuatan kita.

Amin.

Minggu, 06 Februari 2022

Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah (Lukas 17:20-21)

 Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah 

 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu" (Luk 17:20-21)

(Saut Sihombing, S.Th)



        Menjawab pertanyaan orang Farisi tentang "Kapan kedatangan Kerajaan Allah", Yesus mengatakan bahwa kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah dan bukan soal tempat. Sehingga orang tidak dapat berkata: Lihat, dia ada disini, atau dia ada disana. Malah Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah itu sudah ada diantara mereka.
        
        Jadi dimana Kerajaan Allah itu?
Yang terutama harus kita pahami adalah apa arti Kerajaan Allah. Dalam Matius 4:17 dikatakan: Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!". Berbicara tentang "sudah dekat" jika dihubungkan dengan kata "bertobat" ini berarti tingkat kerohanian, atau perjalanan yang sudah mendekati suatu posisi tertentu, bisa juga mendekati ukuran atau standar Iman.

            Dalam Matius 10:7 juga dikatakan: Yesus juga mengutus murid-murid dan berkata: Pergilah dan beritakanlah: "Kerajaan Sorga sudah dekat". Ini juga bisa berarti bahwa Kerajaan Sorga itu yang sedang datang dan sudah dekat kepada kita. Berdasarkan ayat ini, Kerajaan Allah itu tidak berbicara soal tempat atau wilayah tertentu disurga atau dibumi. Pernyataan "Kerajaan Allah sudah dekat" Ini menunjukkan sesuatu yang dinantikan atau sedang ditunggu-tunggu. 
        Lalu apa yang sedang kita nantikan? Kita berusaha tekun beribadah, setia melayani untuk menantikan kedatangan Tuhan kedua kalinya. Pada Jaman Alkitab atau saat Yesus datang dibumi, mereka menantikan kedatangan Mesias yang sebenarnya adalah Yesus sendiri. Dan Yesus katakan kepada mereka, kerajaan Sorga sudah ada diantara kamu atau sudah dekat. Ini berarti kerajaan Surga itu sebenarnya ada didalam pribadi Yesus
        Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah berbicara tentang pemerintahan Allah. Akan tetapi pemerintahan yang tidak ada hubungannya dengan dunia politik. Allah yang memerintah atau berkuasa penuh atas hidup kita. Lebih jelasnya, Kerajaan Allah adalah suatu keadaan ketika sekelompok orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah dan bertindak sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Atau dengan kata lain, kerajaan Allah adalah suatu keadaan dimana kita sebagai umat-Nya dalam bekerja apapun Professi kita atau ketika melayani Tuhan, kita kerjakan atau lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Bertindak sesuai dengan ketetapan Firman atau Hukum Kerajaan Sorga, bukan sesuai keinginan hati kita. Jadi melangkah, mendengar, memandang, berbicara bahkan Segala sesuatu yang disebut aktivitas kita tidak melenceng dari ketetapan Firman Tuhan
           Jika didunia ini, kita sebagai WNI banyak peraturan yang harus kita patuhi atau kita jalankan seperti Peraturan, atau instruksi Presiden, Tap MPR, Gubernur, Walikota, Camat, lurah bahkan RT/RW, maka dalam Kerajaan Allah juga kita harus mengikuti atau mentaati segala ketetapan atau hukum Kerajaan Sorga melalui ketaatan kita melakukan Firman Tuhan.
           Ketika kita mengatakan "datanglah Kerajaan-Mu, Ini berarti kita mengundang hadirnya Tuhan untuk memimpin atau memerintah dalam hidup kita. Ini juga berarti kita sudah siap untuk dipimpin Allah atau siap mendengar dan melakukan Firman Tuhan.
            
                Lebih jelasnya tentang Kerajaan Sorga ada dalam Roma 14:17 yang mengatakan: Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Jadi Kerajaan Sorga adalah soal:

1. KEBENARAN. Kebenaran itu adalah Firman Tuhan (Yoh 17:17), dan juga pribadi Yesus sendiri (Yoh 14:6).

2. DAMAI SEJAHTERA. Damai sejahtera (Syalom) merupakan berkat atau pemberian Tuhan yang menjadi siri khas warga Kerajaan Sorga. Berkat Damai sejahtra ini memiliki arti yang sangat luas, seperti yang mengartikan bahwa inilah segalanya yang kita butuhkan: 
    a. hubungan akrab atau bergaul karib, 
    b. Kesejahteraan, sehat jasmani dan rohani
    c. keamanan, karena musuh Sudah dikalahkan oleh Yesus
    d. keselamatan, karena Yesus telah mendamaikan kita dengan Allah.

3. SUKACITA OLEH ROH KUDUS.
        Berbicara soal kerajaan Sorga, salah satu poin penting adalah adanya suka cita abadi yang bukan karena harta dunia, bukan musiman dan tidak tergantung situasi karena baru gajian. Sukacita karena Roh Kudus mampu membuat kita bersukacita dalam segala situasi dan kondisi.
     Dalam Surat Filipi, Rasul Paulus menasihati jemaat Filipi dengan menuliskan sampai 3x kata "bersukacitalah" (Filp 2:18, 3:1, 4:4). Sementara Rasul Paulus menulis surat itu saat dia dipenjara atau saat dia sangat menderita.
          
        Kerajaan Sorga adalah suatu keadaan atau situasi bahwa kita berada dalam hadirat Allah. Oleh karena itu tidak semua orang bisa masuk. Lalu siapa yang bisa masuk? Yang pasti bisa masuk adalah orang-orang yang menang untuk memperjuangkannya. Dalam Matius 11:12 dituliskan: "Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya".
           Menyerong berarti berusaha mengalihkan atau mengarahkan kepada kita. Yang sebenarnya bukan ke arah kita kemudian kita serongkan dan kita kuasai menjadi kearah kita. Jadi disini diperlukan akal budi dan kekuatan. Disinilah berlaku hukum Kasih, yaitu ".... dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan".

         Mark 12:33-34 mengatakan: "Orang yang paham tentang Hukum Kasih, dikatakan tidak jauh dari kerajaan Allah". Artinya orang yang sudah mengerti bahwa untuk merebut Kerajaan Sorga atau menghadirkan pribadi Yesus dalam hidup kita harus ada yang namanya "dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan". Maka kalau tidak ada perjuangan atau usaha keras, maka kita tidak akan ada kesempatan untuk masuk. Orang yang santai-santai, yang ibadah hanya sekedar-sekedar, melayani sekedar-sekedar, berkorban sekedar-sekedar pasti tidak akan masuk kerajaan sorga.
        Dalam Matius 19:23-24 dikatakan: "Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 
Lobang jarum disini adalah sebuah pintu kecil untuk masuk ke Yerusalem yang dibuka pada malam hari  untuk para pedagang atau saudagar. Karena setelah pada malam hari pintu gerbang Yerusalem ditutup maka para pedagang maupun saudagar yang kemalaman bisa masuk dari pintu ini. Sementara bagi unta untuk bisa masuk harus menekuk kakinya bagaikan merangkak. Artinya jika kita mau masuk kerajaan Sorga harus merendahkan diri seperti unta bisa masuk melalui pintu lobang jarum yang kecil.

        Dalam ayat-ayat dibawah ini juga mengajarkan bagaimana bisa masuk kerajaan Sorga:
Matius 7:21 juga dikatakan bahwa tidak semua yang berseru: Tuhan, Tuhan, lalu masuk sorga. yang bisa masuk hanya yang berjuang untuk melakukan Kehendak Tuhan.
Markus 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Berarti yang bisa masuk adalah orang-orang yang bisa seperti anak-anak. Anak-anak selalu berharap kepada Bapa, hatinya tulus kepada Bapa.
Mat 5:3, 11 yang miskin dihadapan Allah artinya yang menaruh harapannya hanya kepada Allah dan yang dianiaya oleh sebab kebenaran artinya yang mau bayar harga atau menderita dalam mengikut Tuhan.
Yoh 3:2-3 harus lahir dari air dan roh artinya bertobat atau lahir baru. 

            Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah artinya kita awali hidup kita dengan pertobatan didalam Tuhan lewat lahir dari air (Firman) dan roh (Roh Kudus), selanjutnya kita menjalankan hidup kita atau melakukan segala aktifitas pekerjaan termasuk dalam pemikiran berdasarkan kebenaran Firman Tuhan atau sepenuhnya dalam pimpinan Allah. Bukan lagi atas kehendak kita sendiri. Beribadah, melayani, berkorban dan lain-lain tidak lagi sesuai keadaan hati atau musiman, akan tetapi murni lahir dari hati yang rindu menyenangkan Tuhan atau karena dorongan Roh Kudus. Amin.