Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah
Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu" (Luk 17:20-21)
(Saut Sihombing, S.Th)
Menjawab pertanyaan orang Farisi tentang "Kapan kedatangan Kerajaan Allah",
Yesus mengatakan bahwa kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah dan
bukan soal tempat. Sehingga orang tidak dapat berkata: Lihat, dia ada disini,
atau dia ada disana. Malah Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah itu sudah ada
diantara mereka.
Jadi dimana
Kerajaan Allah itu?
Yang terutama harus kita pahami adalah apa arti Kerajaan Allah. Dalam Matius
4:17 dikatakan: Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab
Kerajaan Sorga sudah dekat!". Berbicara tentang "sudah dekat" jika
dihubungkan dengan kata "bertobat" ini berarti tingkat kerohanian, atau
perjalanan yang sudah mendekati suatu posisi tertentu, bisa juga mendekati
ukuran atau standar Iman.
Dalam Matius
10:7 juga dikatakan: Yesus juga mengutus murid-murid dan berkata: Pergilah dan
beritakanlah: "Kerajaan Sorga sudah dekat". Ini juga bisa berarti bahwa
Kerajaan Sorga itu yang sedang datang dan sudah dekat kepada kita. Berdasarkan
ayat ini, Kerajaan Allah itu tidak berbicara soal tempat atau wilayah tertentu
disurga atau dibumi. Pernyataan "Kerajaan Allah sudah dekat" Ini menunjukkan
sesuatu yang dinantikan atau sedang ditunggu-tunggu.
Lalu apa yang sedang kita nantikan? Kita berusaha tekun beribadah,
setia melayani untuk menantikan kedatangan Tuhan kedua kalinya. Pada Jaman
Alkitab atau saat Yesus datang dibumi, mereka menantikan kedatangan Mesias
yang sebenarnya adalah Yesus sendiri. Dan Yesus katakan kepada mereka,
kerajaan Sorga sudah ada diantara kamu atau sudah dekat. Ini berarti
kerajaan Surga itu sebenarnya ada didalam pribadi Yesus.
Kerajaan Sorga
atau Kerajaan Allah berbicara tentang pemerintahan Allah. Akan tetapi
pemerintahan yang tidak ada hubungannya dengan dunia politik. Allah yang
memerintah atau berkuasa penuh atas hidup kita. Lebih jelasnya,
Kerajaan Allah adalah suatu keadaan ketika sekelompok orang yang
menyerahkan dirinya kepada Allah dan bertindak sesuai dengan apa yang
Allah kehendaki. Atau dengan kata lain, kerajaan Allah adalah
suatu keadaan dimana kita sebagai umat-Nya dalam bekerja apapun Professi
kita atau ketika melayani Tuhan, kita kerjakan atau lakukan sesuai dengan
kehendak Tuhan. Bertindak sesuai dengan ketetapan Firman atau Hukum Kerajaan Sorga, bukan
sesuai keinginan hati kita. Jadi melangkah, mendengar, memandang, berbicara
bahkan Segala sesuatu yang disebut aktivitas kita
tidak melenceng dari ketetapan Firman Tuhan.
Jika didunia ini,
kita sebagai WNI banyak peraturan yang harus kita patuhi atau kita jalankan
seperti Peraturan, atau instruksi Presiden, Tap MPR, Gubernur, Walikota,
Camat, lurah bahkan RT/RW, maka dalam Kerajaan Allah juga kita harus mengikuti
atau mentaati segala ketetapan atau hukum Kerajaan Sorga melalui ketaatan kita
melakukan Firman Tuhan.
Ketika kita
mengatakan "datanglah Kerajaan-Mu, Ini berarti kita mengundang hadirnya Tuhan
untuk memimpin atau memerintah dalam hidup kita. Ini juga berarti kita sudah
siap untuk dipimpin Allah atau siap mendengar dan melakukan Firman Tuhan.
Lebih
jelasnya tentang Kerajaan Sorga ada dalam Roma 14:17 yang mengatakan:
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Jadi Kerajaan Sorga adalah soal:
1. KEBENARAN. Kebenaran itu adalah Firman Tuhan (Yoh 17:17), dan juga
pribadi Yesus sendiri (Yoh 14:6).
2. DAMAI SEJAHTERA. Damai sejahtera (Syalom) merupakan berkat atau
pemberian Tuhan yang menjadi siri khas warga Kerajaan Sorga. Berkat Damai
sejahtra ini memiliki arti yang sangat luas, seperti yang mengartikan bahwa
inilah segalanya yang kita butuhkan:
a. hubungan akrab atau bergaul karib,
b. Kesejahteraan, sehat jasmani dan rohani
c. keamanan, karena musuh Sudah dikalahkan
oleh Yesus
d. keselamatan, karena Yesus telah mendamaikan
kita dengan Allah.
3. SUKACITA OLEH ROH KUDUS.
Berbicara soal
kerajaan Sorga, salah satu poin penting adalah adanya suka cita abadi yang
bukan karena harta dunia, bukan musiman dan tidak tergantung situasi karena
baru gajian. Sukacita karena Roh Kudus mampu membuat kita bersukacita dalam
segala situasi dan kondisi.
Dalam Surat Filipi, Rasul Paulus menasihati jemaat Filipi
dengan menuliskan sampai 3x kata "bersukacitalah" (Filp 2:18, 3:1, 4:4).
Sementara Rasul Paulus menulis surat itu saat dia dipenjara atau saat dia
sangat menderita.
Kerajaan Sorga adalah suatu
keadaan atau situasi bahwa kita berada dalam hadirat Allah. Oleh karena itu
tidak semua orang bisa masuk. Lalu siapa yang bisa masuk? Yang pasti bisa
masuk adalah orang-orang yang menang untuk memperjuangkannya. Dalam Matius
11:12 dituliskan: "Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga
diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya".
Menyerong berarti berusaha mengalihkan atau
mengarahkan kepada kita. Yang sebenarnya bukan ke arah kita kemudian kita
serongkan dan kita kuasai menjadi kearah kita. Jadi disini diperlukan akal
budi dan kekuatan. Disinilah berlaku hukum Kasih, yaitu ".... dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal
budi dan dengan segenap kekuatan".
Mark 12:33-34 mengatakan: "Orang yang paham tentang Hukum Kasih, dikatakan tidak jauh dari kerajaan
Allah". Artinya orang yang sudah mengerti bahwa untuk merebut Kerajaan Sorga atau
menghadirkan pribadi Yesus dalam hidup kita harus ada yang namanya "dengan
segenap hati, segenap jiwa, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap
kekuatan". Maka kalau tidak ada perjuangan atau usaha keras, maka kita tidak
akan ada kesempatan untuk masuk. Orang yang santai-santai, yang ibadah hanya
sekedar-sekedar, melayani sekedar-sekedar, berkorban sekedar-sekedar pasti
tidak akan masuk kerajaan sorga.
Dalam Matius
19:23-24 dikatakan: "Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui
lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Lobang jarum disini adalah sebuah pintu kecil untuk masuk ke Yerusalem yang
dibuka pada malam hari untuk para pedagang atau saudagar. Karena setelah
pada malam hari pintu gerbang Yerusalem ditutup maka para pedagang maupun
saudagar yang kemalaman bisa masuk dari pintu ini. Sementara bagi unta untuk
bisa masuk harus menekuk kakinya bagaikan merangkak. Artinya jika kita mau
masuk kerajaan Sorga harus merendahkan diri seperti unta bisa masuk melalui
pintu lobang jarum yang kecil.
Dalam ayat-ayat dibawah ini juga mengajarkan bagaimana bisa
masuk kerajaan Sorga:
Matius 7:21 juga dikatakan bahwa tidak semua yang berseru: Tuhan, Tuhan, lalu
masuk sorga. yang bisa masuk hanya yang berjuang untuk melakukan Kehendak
Tuhan.
Markus 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka:
"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka,
sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Berarti
yang bisa masuk adalah orang-orang yang bisa seperti anak-anak. Anak-anak
selalu berharap kepada Bapa, hatinya tulus kepada Bapa.
Mat 5:3, 11 yang miskin dihadapan Allah artinya yang menaruh harapannya hanya
kepada Allah dan yang dianiaya oleh sebab kebenaran artinya yang mau bayar
harga atau menderita dalam mengikut Tuhan.
Yoh 3:2-3 harus lahir dari air dan roh artinya bertobat atau lahir baru.
Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah artinya
kita awali hidup kita dengan pertobatan didalam Tuhan lewat lahir dari air
(Firman) dan roh (Roh Kudus), selanjutnya kita menjalankan hidup kita atau
melakukan segala aktifitas pekerjaan termasuk dalam pemikiran berdasarkan
kebenaran Firman Tuhan atau sepenuhnya dalam pimpinan Allah. Bukan lagi atas
kehendak kita sendiri. Beribadah, melayani, berkorban dan lain-lain tidak lagi
sesuai keadaan hati atau musiman, akan tetapi murni lahir dari hati yang rindu
menyenangkan Tuhan atau karena dorongan Roh Kudus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar