Kamis, 31 Maret 2022

Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah

Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah 

 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu" (Luk 17:20-21)

(Saut Sihombing, S.Th)

 

         Menjawab pertanyaan orang Farisi tentang "Kapan kedatangan Kerajaan Allah", Yesus mengatakan bahwa kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah dan bukan soal tempat. Sehingga orang tidak dapat berkata: Lihat, dia ada disini, atau dia ada disana. Malah Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah itu sudah ada diantara mereka.

               Jadi dimana Kerajaan Allah itu?
    a. hubungan akrab atau bergaul karib, 
    b. Kesejahteraan, sehat jasmani dan rohani
    c. keamanan, karena musuh Sudah dikalahkan oleh Yesus
    d. keselamatan, karena Yesus telah mendamaikan kita dengan Allah.
 

Yang terutama harus kita pahami adalah apa arti Kerajaan Allah. Dalam Matius 4:17 dikatakan: Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!". Berbicara tentang "sudah dekat" jika dihubungkan dengan kata "bertobat" ini berarti tingkat kerohanian, atau perjalanan yang sudah mendekati suatu posisi tertentu, bisa juga mendekati ukuran atau standar Iman.

        Dalam Matius 10:7 juga dikatakan: Yesus juga mengutus murid-murid dan berkata: Pergilah dan beritakanlah: "Kerajaan Sorga sudah dekat". Ini juga bisa berarti bahwa Kerajaan Sorga itu yang sedang datang dan sudah dekat kepada kita. Berdasarkan ayat ini, Kerajaan Allah itu tidak berbicara soal tempat atau wilayah tertentu disurga atau dibumi. Pernyataan "Kerajaan Allah sudah dekat" Ini menunjukkan sesuatu yang dinantikan atau sedang ditunggu-tunggu. 

        Lalu apa yang sedang kita nantikan? Kita berusaha tekun beribadah, setia melayani untuk menantikan kedatangan Tuhan kedua kalinya. Pada Jaman Alkitab atau saat Yesus datang dibumi, mereka menantikan kedatangan Mesias yang sebenarnya adalah Yesus sendiri. Dan Yesus katakan kepada mereka, kerajaan Sorga sudah ada diantara kamu atau sudah dekat. Ini berarti kerajaan Surga itu sebenarnya ada didalam pribadi Yesus

        Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah berbicara tentang pemerintahan Allah. Akan tetapi pemerintahan yang tidak ada hubungannya dengan dunia politik. Allah yang memerintah atau berkuasa penuh atas hidup kita. Lebih jelasnya, Kerajaan Allah adalah suatu keadaan ketika sekelompok orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah dan bertindak sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Atau dengan kata lain, kerajaan Allah adalah suatu keadaan dimana kita sebagai umat-Nya dalam bekerja apapun Professi kita atau ketika melayani Tuhan, kita kerjakan atau lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Bertindak sesuai dengan ketetapan Firman atau Hukum Kerajaan Sorga, bukan sesuai keinginan hati kita. Jadi melangkah, mendengar, memandang, berbicara bahkan Segala sesuatu yang disebut aktivitas kita tidak melenceng dari ketetapan Firman Tuhan

           Jika didunia ini, kita sebagai WNI banyak peraturan yang harus kita patuhi atau kita jalankan seperti Peraturan, atau instruksi Presiden, Tap MPR, Gubernur, Walikota, Camat, lurah bahkan RT/RW, maka dalam Kerajaan Allah juga kita harus mengikuti atau mentaati segala ketetapan atau hukum Kerajaan Sorga melalui ketaatan kita melakukan Firman Tuhan.

           Ketika kita mengatakan "datanglah Kerajaan-Mu, Ini berarti kita mengundang hadirnya Tuhan untuk memimpin atau memerintah dalam hidup kita. Ini juga berarti kita sudah siap untuk dipimpin Allah atau siap mendengar dan melakukan Firman Tuhan.

                            Lebih jelasnya tentang Kerajaan Sorga ada dalam Roma 14:17 yang mengatakan: Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Jadi Kerajaan Sorga adalah soal:

 1. KEBENARAN. Kebenaran itu adalah Firman Tuhan (Yoh 17:17), dan juga pribadi Yesus sendiri (Yoh 14:6).

 2. DAMAI SEJAHTERA

Damai sejahtera (Syalom) merupakan berkat atau pemberian Tuhan yang menjadi siri khas warga Kerajaan Sorga. Berkat Damai sejahtra ini memiliki arti yang sangat luas, seperti yang mengartikan bahwa inilah segalanya yang kita butuhkan: 

3. SUKACITA OLEH ROH KUDUS.

        Berbicara soal kerajaan Sorga, salah satu poin penting adalah adanya suka cita abadi yang bukan karena harta dunia, bukan musiman dan tidak tergantung situasi karena baru gajian. Sukacita karena Roh Kudus mampu membuat kita bersukacita dalam segala situasi dan kondisi.

     Dalam Surat Filipi, Rasul Paulus menasihati jemaat Filipi dengan menuliskan sampai 3x kata "bersukacitalah" (Filp 2:18, 3:1, 4:4). Sementara Rasul Paulus menulis surat itu saat dia dipenjara atau saat dia sangat menderita.

              Kerajaan Sorga adalah suatu keadaan atau situasi bahwa kita berada dalam hadirat Allah. Oleh karena itu tidak semua orang bisa masuk. Lalu siapa yang bisa masuk? Yang pasti bisa masuk adalah orang-orang yang menang untuk memperjuangkannya. Dalam Matius 11:12 dituliskan: "Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya".

           Menyerong berarti berusaha mengalihkan atau mengarahkan kepada kita. Yang sebenarnya bukan ke arah kita kemudian kita serongkan dan kita kuasai menjadi kearah kita. Jadi disini diperlukan akal budi dan kekuatan. Disinilah berlaku hukum Kasih, yaitu ".... dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan".

          Mark 12:33-34 mengatakan: "Orang yang paham tentang Hukum Kasih, dikatakan tidak jauh dari kerajaan Allah". Artinya orang yang sudah mengerti bahwa untuk merebut Kerajaan Sorga atau menghadirkan pribadi Yesus dalam hidup kita harus ada yang namanya "dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan". Maka kalau tidak ada perjuangan atau usaha keras, maka kita tidak akan ada kesempatan untuk masuk. Orang yang santai-santai, yang ibadah hanya sekedar-sekedar, melayani sekedar-sekedar, berkorban sekedar-sekedar pasti tidak akan masuk kerajaan sorga.

        Dalam Matius 19:23-24 dikatakan: "Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 

Lobang jarum disini adalah sebuah pintu kecil untuk masuk ke Yerusalem yang dibuka pada malam hari  untuk para pedagang atau saudagar. Karena setelah pada malam hari pintu gerbang Yerusalem ditutup maka para pedagang maupun saudagar yang kemalaman bisa masuk dari pintu ini. Sementara bagi unta untuk bisa masuk harus menekuk kakinya bagaikan merangkak. Artinya jika kita mau masuk kerajaan Sorga harus merendahkan diri seperti unta bisa masuk melalui pintu lobang jarum yang kecil.

         Dalam ayat-ayat dibawah ini juga mengajarkan bagaimana bisa masuk kerajaan Sorga:

Matius 7:21 juga dikatakan bahwa tidak semua yang berseru: Tuhan, Tuhan, lalu masuk sorga. yang bisa masuk hanya yang berjuang untuk melakukan Kehendak Tuhan.

Markus 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Berarti yang bisa masuk adalah orang-orang yang bisa seperti anak-anak. Anak-anak selalu berharap kepada Bapa, hatinya tulus kepada Bapa.

Mat 5:3, 11 yang miskin dihadapan Allah artinya yang menaruh harapannya hanya kepada Allah dan yang dianiaya oleh sebab kebenaran artinya yang mau bayar harga atau menderita dalam mengikut Tuhan.

Yoh 3:2-3 harus lahir dari air dan roh artinya bertobat atau lahir baru. 

             Hidup Dalam Sistem Kerajaan Allah artinya kita awali hidup kita dengan pertobatan didalam Tuhan lewat lahir dari air (Firman) dan roh (Roh Kudus), selanjutnya kita menjalankan hidup kita atau melakukan segala aktifitas pekerjaan termasuk dalam pemikiran berdasarkan kebenaran Firman Tuhan atau sepenuhnya dalam pimpinan Allah. Bukan lagi atas kehendak kita sendiri. Beribadah, melayani, berkorban dan lain-lain tidak lagi sesuai keadaan hati atau musiman, akan tetapi murni lahir dari hati yang rindu menyenangkan Tuhan atau karena dorongan Roh Kudus. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar