Senin, 28 Maret 2022

Tuhan Menuntut Pertanggunganjawab Atas Usaha-Nya

Tuhan Menuntut Pertanggunganjawab Atas Usaha-Nya

Yesaya 5:1-7

 

Salah satu dosa kita umat Tuhan adalah seringkali kita tidak/kurang menghargai pemberian/hadiah seseorang karena kita tidak tahu atau tidak mau tahu bagaimana ia berusaha untuk dapat memberikan hadiah tersebut.

Sebagai contoh, Firman Tuhan dalam Yoh 3:16 merupakan ayat yang tidak asing lagi bagi kita, karena setiap Natal sering dipakai sebagai ayat liturgi termasuk untuk liturgi ragam bahasa. Akan tetapi sangkin biasanya ayat ini diucapkan, akhirnya ayat ini menjadi seperti tradisi natal sehingga tidak lagi mengutamakan makna ayat tersebut. Tanpa ada kesadaran bahwa hidup kita sebenarnya adalah karena realisasi dari ayat itu. Dan setiap usaha yang telah dilakukan oleh Allah adalah berdasarkan Yohanes 3:16.

Orang Kristen pada umumnya sudah tahu bahwa untuk menebus dosanya Allah telah merelakan Anak-Nya, Yesus Kristus mati diatas kayu salib. Namun hanya sebatas tahu dan tidak mengerti apa tanggung jawabnya atas pengorbanan Allah itu. Makanya dalam ayat ini nabi Yesaya sedang menyampaikan nyanyian tentang kekasihnya dan kebun anggurnya. Kata “kekasih” disini menunjukkan suatu hubungan yang sangat intim sangat akrab bagaikan hubungan atara seseorang dengan yang sangat dikasihinya.

Yang dimaksud oleh nabi Yesaya dengan “kekasih”nya adalah Allah. Sedangkan ‘kebun anggur” itu merupakan simbol dari umat Tuhan (ay 7). Dalam 1 Kor 3:9 dikatakan “karena kami adalah kawan sekerja Allah, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah”. Jadi nabi Yesaya sebagai kawan sekerja Allah bahkan menamai Dia sebagai “kekasih” ingin menyampaikan kepada kita sebagai ladang atau kebun anggur Allah, bahwa Allah telah berusaha keras untuk kita. Dengan tujuan kita dapat menghasilkan buah yang baik bagi Allah. Segala usaha telah dilakukan atau istilah sekarang segala modal dan sahamnya sudah terjual demi mengurus kita kebun anggurnya dengan harapan pada saat panen Tuhan akan menikmati buah anggur yang manis.

 

I.             Apa saja yang Tuhan lakukan?

                Kita melihat kembali kebun anggur itu.

1.            Letaknya dilereng bukit yg subur.

Tuhan menempatkan kita di “lereng” bukit yang subur. Ini merupakan tempat atau posisi yang tepat untuk menerima sinar matahari. Dan “miring” tepat untuk mengalirkan hujan. Artinya kita diposisikan di tempat yang pas untuk menerima curahan berkat kasih Allah atau “bukit yang subur”.  Sama seperti kepada Adam dan Hawa, Allah membuat Taman di Eden sebagai tempat yang terbaik dan sangat subur. Akan tetapi Ketika mereka tidak taat kepada Tuhan, akhirnya mereka dikembalikan ke tanah dari mana ia diambil (Kej 3:23).

2.            Ia mencangkulnya (ay.1)

Sebelum menanam benih, maka tanahnya harus terlebih dahulu dicangkul yaitu menggemburkan tanahnya. Supaya benihnya mudah berakar. Mencangkul untuk menggemburkan bukanlah pekerjaan yang mudah tapi butuh tenaga ekstra. Atau kalau mempekerjakan orang harus rela membayar upahnya. Allah sudah melakukannya lewat mengirim nabi-nabi dalam PL dan rasul-rasul dalam PB, mengirim para penginjil untuk menggemburkan hati kita.

3.            Membuang batu-batunya (hati yang keras) TL= menyucikan.

Batu-batu atau kekerasan hati ini yang membuat benih yang tumbuh tidak berakar sehingga tidak tahan Ketika ada pencobaan (Mark 4:16-17). Yeh 11:19 Tuhan akan memberikan hati yang lain dan roh yang baru didalam batin mereka. Untuk menjamin kita bertahan dalam segal ujian.

4.            Menanami dengan pokok anggur pilihan. Tuhan menanam benih yg baik, bukan benih sembarangan

5.            Mendirikan menara jaga.

Tetap diawasi/dipantau perkembangannya, bukan dibiarkan tetapi dipagari/dilindungi dari binatang, ditembok supaya tidak diinjak-injak. Selanjutnya juga diawasi. Ul 11:11-12 negeri yang diawasi dari awal sampai akhir tahun.

6.            Menggali lobang tempat pemerasan anggur.

Melihat usaha seperti ini dalam dunia bisnis sudah memakan modal yang sangat besar, dan sudah memenuhi semua prosedur yang diperlukan. Maka wajarlah jika pemilik usaha mengharapkan hasil yang memuaskan.

 

II.         Tetapi bagaimana kenyataannya?

Dalam ayat 4, Allah bertanya:  Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? (TL= buah yang busuk). Nyanyian tentang kebun anggur: menunjukkan bahwa Allah sudah berusaha keras menjadikan umat-Nya bangsa yang benar dan produktif (berbuah banyak).

Zakharia 1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,

 

III.           Tuhan Menginginkan Adanya Keadilan dan Kebenaran

Yes 5:3 Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. Adil artinya berpihak pada kebenaran, benar berarti adil atau tidak berat sebelah. Ayat 7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

                Keadilan dan  kebenaran yang Tuhan inginkan adalah: kalau Tuhan sudah berusaha dengan  usaha yang besar maka kitapun harus berusaha dengan dengan usaha yang besar pula bagaimana kita dapat memberikan buah yang manis dan banyak.

                Tuhan ingin kita mempermuliakan Dia karena usaha yang Tuhan lakukan kepada kita adalah termasuk untuk mempermuliakan kita. 

                Coba kita renungkan:

        Apakah dapat dibenarkan jika kita sudah menerima yang baik (kasih yg terbesar) dari Tuhan sementara kita justru memberikan kepahitan lewat sikap kita yg tidak mau berubah (Maz 69:22, Yoh 19:30). Kasih dibalas racun? Inilah ketidak adilan kita terhadap kasih Tuhan.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar