Minggu, 27 Maret 2022

Begitu Bapa, Begitu anak (Yohanes 8:37-47)

BEGITU BAPA, BEGITU ANAK

Yohanes 8:37-47


           Dari dulu sampai sekarang banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai anak Tuhan atau anak Abraham. tetapi karakter dan perbuatannya tidak mencerminkan sebagai Abraham apalagi karakter Allah. Jadi apa yang diucapkan seseorang tidak bisa menjadi patokan atau ukuran. Yang lebih jelas itu dilihat dari perbuatannya. 

             Kalau kita mengaku anak Allah maka kita harus melakukan apa yang dikerjakan Allah. Apa yang dikerjakan Allah adalah penyelamatan jiwa. Maka kitapun mengerjakan penyelamatan jiwa. Apa yang dilakukan Yesus ketika didunia adalah melayani jiwa-jiwa atau menunjukkan belas kasihan. Maka kitapun harus melayani dan berbelas kasihan.

              Kalau kita mengaku anak Abraham kita harus mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Abraham. Apa yang dikerjakan oleh Abraham? Kemanapun Abraham selalu membangun mezbah atau penyembahan kepada Tuhan ataupun memanggil nama Tuhan.   

               Memang dalam Alkitab yang ada ditulis adalah : Begitu ibu, begitu anak! (Yehezkiel 16:44). Tetapi Yohanes 8 ini melukiskan: Bagi bapa, begitu anak !


1. APA YANG DILAKUKAN BAPA, ITU YANG DILAKUKAN ANAK

(Yoh 8:38-41)

             Kita diakui bukan berdasarkan pengakuan kita, tetapi berdasarkan apa yang kita lakukan. Apa yang kita lakukan menunjukkan siapa bapa kita. Ini yang dikatakan begitu bapak begitu anak. Pohon dikenal dari buahnya (Luk 6:44). Buah kita adalah apa yang kita kerjakan.  

             Memang dalam Kej 17:4-5, Abraham sudah ditetapkan menjadi Bapa sejumlah besar bangsa. Maka ketika orang Yahudi itu mengaku sebagai keturunan Abraham (Yoh 8:33), Yesus menjelaskan bahwa walaupun mereka keturunan Abraham, tetapi mereka tidak termasuk anak Abraham karena perbuatan mereka Ingin membunuh Yesus (Yoh 8:33)

            Dalam Rom 9:7 dikatakan, tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham. Dan secara umum kita semua yang disini (orang percaya) adalah keturunan Abraham, tetapi menjadi anak Abraham belum tentu. Karena soal siapa anak Abraham secara rohani itu dibuktikan oleh buah atau perbuatan kita. 

           Dan yang sangat penting kita ketahui adalah status "anak Abraham" itu sangat menentukan berkat kita. Ada beberapa anak Abraham selain Ishak. Ismail dari Hagar, tapi Ismail dan Hagar pada akhirnya diusir oleh Abraham (Kej 21:10-12, baca perikop ay.8). Ada lagi 6 orang anak Abraham dari Ketura (Kej 25:1-2). 

            Tetapi kita Iihat perbedaan yang dilakukan oleh Abraham terhadap yang diakui berstatus "anak Abraham". Dalam Kej 25:5-6 → Abraham memberikan segala harta miliknya kepada  yang benar-benar memiliki status "anak Abraham", sementara keturunannya yang lain yang hanya berstatus "anak hamba" hanya berupa pemberian. Dan yang lebih menyakitkan Iagi adalah diusir sama seperti IsmaiI (Kej 25:6b).

             Maka yang dianggap keturunan yang benar sebagai "anak Abraham" adalah anak yang dijanjikan Allah kepada Abraham yaitu "Ishak", bukan anak-anak menurut daging (Rom 9:8). Ini juga merupakan ketetapan dari Tuhan (Kej 21:12).

            Jadi dalam Yohanes Pasal 8 ini, yang disebut keturunan Abraham dibagi dua, yaitu keturunan yang berasal dari Allah dan keturunan yang tidak berasal dari Allah dan ini diketahui dari apa yang dikerjakan. 

            Yang berasal dari Allah ditandai dengan:

1. Selalu mengatakan kebenaran (Yoh 8:40).

     Orang yang masih suka berbohong atau berdusta, itu membuktikan bahwa dia adalah anak Iblis walaupun mengaku keturunan Abraham (Yoh 8:44). Saya katakan suka, karena mengatakan kebenaran atau kebohongan adalah pilihan. Terkadang tidak adapun keuntungan ketika berbohong atau kerugian ketika berkata jujur, orang lebih memilih berbohong. 

       Kalau kita berasal dari Allah, maka kita harus mendasarkan seluruh kehidupan kita diatas kebenaran. Orang yang sudah lahir baru tetapi masih memilih berkata dusta sama dengan menggantikan bapanya atau memilih Iblis sebagai bapanya, karena Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta.

      Kalau sudah seperti ini, sama dengan sudah terikat perjanjian dengan maut. Maka sekeras apapun Firman  atau Kebenaran maka pembohong tidak akan kena, karena sudah ada perlindungan bohong (Yes 28:15).

       Yang terberatnya adalah, hidupnya bisa habis masih dipertengahan umur. Hujan batu mengapa bersih perlindungan bohong (Yes 28:17). Bohong = dusta = penipu → umurnya didiscount 50 % (Maz 55:23).

        Saya perhatikan ada di salah satu gereja yang saya kenal, ada beberapa jemaatnya yang meninggal yang masih rata-rata setengah umur, ada hubungannya dengan dosa bohong dan menipu. Tanpa maksud untuk menghakimi, karena ini menurut pengakuan dia sendiri, dia sendiri yang cerita bagaimana dia bekerja dengan tipu-tipu dan juga berbohong.

      Jemaat Tuhan, kalau ingin hidup damai dan panjang umur, segera keluar dari perjanjian dengan maut, lepaskan diri dari keterikatan dengan dusta. Belajar hidup jujur apa adanya. Katakanlah kebenaran Ya atau Tidak. lebih dari itu sudah berasal dari setan (Mat 5:37).


2. Mengasihi Tuhan atau hidup dalam kasih (Yoh 8:42), 

        Taat melakukan Firman Tuhan (Yoh 14:15). Selain itu, bukti,kita mengasihi Tuhan adalah mangasihi saudara atau sesama (1 Yoh 4:20). Artinya tidak menyimpan kebencian atau akar pahit kepada Siapapun.


3. Bekerja bukan atas kehendak sendiri, tapi sesuai kehendak Bapa (Yoh 8:42)

      Tetapi Ini harus dikerjakan dengan rela hari dan bukan dengan terpaksa. Ini juga dibuktikan oleh Yesus ketika berdoa di Taman Getsemani. Pergumulan terberat Yesus bukan ketika disalibkan, tetapi di Taman Getsemane, yaitu pilihan antara kehendak sendiri atau kehendak Bapa (Luk 22:42). Itu sebabnya ketika Yesus berdoa, peluh-Nya seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Luk 22:44). Karena Yesus sendiri sudah tahu apa saja yang akan dihadapi-Nya yaitu kematian di kayu salib. Bahkan itu sudah beberapa kali diberitahukan kepada murid-murid-Nya. Dan Yesus sukses untuk meminum cawan penderitaan dengan rela (Maz 40:7-8). Maka sejak ditangkap di Taman Getsemane sampai di Kayu Salib, sedikitpun tidak ada perlawanan dari Yesus. Yesus tidak mengutuk Yudas murid penghianat. Yesus juga tidak tersinggung dengan penyangkalan Petrus, salah satu murid kepercayaan-Nya. Yesus tidak marah ketika semua murid melarikan diri meninggalkan Yesus seorang diri dibawa ke pengadilan. Bahkan Yesus tidak setuju ketika Petrus berusaha membela Yesus dan memutuskan telinga MaIkhus dengan pedang (Yoh 18:10-11).

        Seberat apapun pelayanan atau pekerjaan jika dilakukan dengan kerelaan, pasti bisa diselesaikan sampai tuntas. Demikian yang Yesus lakukan dengan rela akhirnya sampai selesai (Yoh 19:30). Tetapi seringan apapun pekerjaan jika tidak dengan rela bisa tidak selesai, atau selesai tapi disertai sungut-sungut.


4. Mendengarkan Firman Allah (Yoh 8:47).

     Seorang anak yang baik tentunya pasti mendengarkan perkataan Ayahnya. Demikian juga kalau kita anak Allah pasti akan mendengar Firman Allah.


             Sementara yang tidak berasal dari Allah tandanya adalah:

1. Berusaha membunuh (Yoh 8:37, 40, 44).

     Berusaha membunuh karena memang bapanya yaitu iblis adalah pembunuh manusia (Yoh 8:44, Yoh 10:10).

     Ini bisa terjadi karena dua hal, pertama, "tidak mau menerima/menolak Firman Tuhan", atau Firman tidak beroleh tempat didalam mereka. Kedua, menerima Firman tetapi kemudian hilang dicuri si pencuri. Sama seperti benih yang jatuh dipinggir jalan langsung dicuri oleh burung (Mat 13:4, 19). Mendengar Firman tetapi tidak sampai mengerti. Untuk mengatasi hal ini, Firman Tuhan berikan solusi : perhatikanlah cara kamu mendengar (Luk 8:18). Sikap atau cara kita mendengar itu sangat menentukan kita bisa mengerti atau tidak. Itu sebabnya dikatakan mengasihi Tuhan harus dengan segenap hati, segenap Jiwa, segenap kekuatan dan segenap akal budi. Kalau hanya sekedar-sekedar pasti tidak sampai kepada mengerti.

          Atau ketika kita mendengar Firman Tuhan yang keras jangan langsung tolak, tetapi buka hati, berilah tempat untuk Firman. Atau jadikanlah hatimu tempat kediaman Firman Tuhan. Kalau kita bisa menjadi tempat kediaman Firman Kebenaran maka dipastikan akan diberkati Tuhan (Yer 31:23, Yes 32:17).


2. Merasa Suci (sok suci), kami tidak dilahirkan dari zinah.

     Zinah secara rohani adalah ketidak setiaan kepada Tuhan. Sudah jelas nenek moyang orang Yahudi adalah bangsa yang tidak setia sampai digelari "perempuan Sundal, perempuan murtad dll. Yer 3:3, 6-11.

3. Menyerang Yesus dengan Fitnah atau sindiran (Yoh 8:41).        

     Mereka berkata : kami tidak dilahirkan dari zinah. Secara tidak langsung mereka mengatakan Yesus lahir dari zinah karena mereka tahu Maria Ibunya mengandung sebelum menikah dengan Yusuf. Ini sistim orang politik untuk manjatuhkan lawan politiknya dengan mencari keburukan orang lain bahkan memfitnah ketika tidak menemukan kesalahan. Sebagai Contoh adalah Daniel di Babel. Ketika tidak didapati kesalahan, DanieI dijebak dengan membuat Ibadah yang palsu yaitu dipaksa menyembah patung.

       Anak Abraham pasti tidak akan pernah menyerang bapanya. Ishak, sekalipun dia sudah remaja pada waktu dia diikat dan mau disembelih, tidak mau melawan atau menyerang Bapanya. Dari perbandingan umur Ishak dengan Abraham, Ishak pasti bisa melawan atau berontak ketika mau diikat dan ketika diletakkan di atas mezbah. Dan Ishak bukan orang yang bodoh atau Oon sehingga mau diikat untuk di persembahkan.

Tapi Ishak memilih reIa dan taat ke pada Bapanya, karena Ishak sudah melihat ketaatan bapanya kepada Firman Allah.

4. Tidak mengerti bahasa Tuhan (Yoh 8:43).

       Pengertian akan Firman tergantung kepada kualitas telinga secara rohani (Luk 8:8). Dalam kitab Wahyu 2 dan 3 Firman kepada ke 7 jemaat selalu diakhiri dengan pesan "Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar.

5. Tanda anak Iblis adalah membunuh dan berdusta 

        Sama seperti Iblis yang pekerjaannya adalah membunuh dan berdusta (ay.44). 


       Firman Tuhan menghakimi kita supaya kita berubah dan menentukan pilihan yang tepat dalam hidup kita. Hidup adaIah pilihan. Beribadah juga pilihan - ada banyak Ibadah atau penyembahan di dunia ini. Yosua menyuruh bangsa Israel untuk memilih kepada siapa mereka mau beribadah (Yos 24:15). Pilihlah siapa bapa yang mau diikuti, tetapi hanya ada dua bapa didunia, Allah atau Iblis (Mat 6:24).

       Keturunan Abraham juga ada dua, yaitu keturunan yang berasal dari Allah atau keturunan Allah yang tidak berasal dari Allah. Kita ada dikelompok mana, itu akan dinyatakan oleh perbuatan kita.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar