Jumat, 11 Maret 2022

Musik Kreasi, (Seni Budaya SMA/SMK kelas 12 Bab XI)

Seni Budaya SMA/SMK kelas 12 Bab XI Musik Kreasi

BAB XI Musik Kreasi


A. Penerapan Konsep Ide Kreatif

Pembelajaran seni budaya bertujuan untuk penanaman nilai estetis melalui pengalaman kreatif, apresiatif, dan memiliki kemampuan berkreasi atau berolah musik. Pengalaman berolah musik dalam kehidupan yang kreatif akan mampu mengantarkan pada pencapaian prestasi kreatif yang istimewa dalam bidang keilmuan

 

1. Filosofis Musik

        Apa yang dimaksud dengan filosofis musik? Filosofis adalah sesuatu yang berhubungan dengan filsafat. Filsafat istilah lain disebut falsafah. Falsafah merupakan pengetahuan tentang asas-asas pikiran dan perilaku dalam kehidupan manusia. Filsafat adalah ilmu untuk mencari kebenaran dan prinsip-prinsip dengan menggunakan kekuatan akal; filsafat sebagai pandangan hidup yang dimiliki oleh setiap orang; kata-kata arif yang bersifat didaktis. 

        Ciri khas filsafat adalah selalu mempertanyakan tentang segala sesuatu dengan cara berpikir yang amat mendasar atau radikal dan juga bersifat universal. (Poedjiadi, 2001:2). Ciri lain dari berpikir filosofis yakni berpikir menyeluruh. Para ahli filosofis cenderung memandang filsafat sebagai upaya untuk mengadakan pemeriksaan dan penemuan, kemudian berpikir secara radikal untuk memperoleh suatu bentuk interpretasi dalam konteks yang lebih luas. Elliot (1995:6), dalam The Lian Gie, berpendapat filsafat sebagai batang tubuh pengetahuan, bersifat kritis terhadap apa yang telah diyakini. Filsafat merupakan strategi yang mengandung cara berpikir kritis. 

        Filsafat dalam bidang ilmu musik merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi terciptanya landasan kokoh suatu sistem pendidikan seni musik, usaha-usaha perbaikan maupun upaya pengembangan pendidikan seni musik. Filosofis pendidikan musik sebagai upaya kritis untuk meninjau kembali konsep, ilmu, dan keyakinan tentang pendidikan seni musik. 

        Fungsi dari filsafat ini adalah untuk memberikan arah dan petunjuk pelaksanaan pendidikan musik. Seni musik yang bersifat auditif, diserap melalui indra dengar yang memiliki sifat dasar ketertiban agar dapat mewujudkan keindahan. Mengapa demikian?

 

Ki Hadjar Dewantara (1967)

memandang bahwa:

    Musik adalah cabang seni, yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya perasaan dan sifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa/ perasaan manusia. Musik dapat tersajikan melalui musik vokal dan atau instrumen (gending dalam sebutan istilah karawitan). Gending ialah wirama dalam bentuk suara atau wirama yang dapat didengar. Wirama merupakan jiwanya gending, sedangkan suara adalah raganya gending. Wirama atau irama adalah tanda dari segala yang hidup seperti teraturnya kodrat alam, pergantian siang dan malam, perputaran dunia, jalannya matahari dan bulan, ... semuanya memakai wirama yang jelas ialah teratur, tertib, harmonis, patut, dan sebagainya (ketertiban simetri). Seni sebagai perbuatan manusia yang mampu menggerakkan jiwa dan perasaan manusia, memiliki makna penting bagi kehidupan. Orang yang melakukan seni maka ia terus-menerus melatih ketertiban jiwa, yang dapat mempengaruhi ketertiban perilaku perbuatannya. Oleh karena itu, seni termasuk musik dapat digunakan sebagai alat untuk membantu seseorang menjadi manusia yang berbudi luhur.

    Ilmu pengetahuan di bidang seni musik mempunyai daya mempertajam dan mempercerdas pikiran dan pengetahuan yang mempunyai daya memperdalam dan memperhalus budi. Musik memiliki kekuatan untuk mempertajam dan mempercerdas pikiran serta memperhalus budi. Proses mempertajam nalar dan memperhalus budi diperoleh karena kehalusan rasa yang dibina melalui pengolahan rasa estetis. Melalui pendidikan musik, proses memperhalus, mempertajam budi, rasa estetis, rasa moral/etis, dan nalar dapat diwujudkan. Dengan paparan tersebut, makna dari pendidikan musik ialah pendidikan seni untuk membentuk manusia yang berbudaya dan berbudi pekerti luhur.

 

 Apa makna pendidikan musik yang sesungguhnya?

Usaha pendidikan pada dasarnya ditujukan pada tiga hal utama, yakni membentuk manusia yang memiliki kemampuan dalam mengolah kehalusan budi, kecerdasan otak dan pikiran, serta kesehatan badan jiwa dan raganya (Dewantara, 1962:303)

 

Apa kaitannya usaha pendidikan dengan kebudayaan?

Pendidikan sebagai usaha kebudayaan bermaksud memberi tuntunan dalam hidup tumbuhnya jiwa dan raga manusia agar kelak dalam garis kodrat pribadinya dan pengaruh segala keadaan yang mengelilinginya, mendapat kemajuan dalam hidup lahir batin menuju ke arah adab kemanusiaan. (Dewantara,1961:165-166) Sehatnya Badan Usaha Pendidikan Cerdasnya Otak

 

2. Penerapan Konsep Ide Kreatif

Kreatif adalah sifat yang dimiliki seseorang. Seorang yang kreatif mempunyai kemampuan untuk mencipta atau berkreasi. Kreasi adalah ciptaan, penciptaan, dan atau hasil daya cipta. Kreativitas merupakan kemampuan berpikir untuk berkreasi atau daya mencipta, dan kreativitas adalah keterampilan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang asli, unik, dan bermanfaat.

Dalam tulisan Supriadi (1998:129), diungkapkan bahwa prestasi kreatif di bidang keilmuan menuntut tiga prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu kemampuan intelektual yang memadai, motivasi, dan komitmen untuk mencapai keunggulan, dan penguasaan terhadap bidang ilmu yang ditekuni. Dalam bidang ilmu seni dan budaya ketiga aspek tersebut secara interaktif membentuk perilaku kreatif yang kemudian menghasilkan intelektual, komitmen, penguasaan, intuisi, serta faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang secara simultan membentuk prestasi kreatif di bidang keilmuan.

Bagaimanakah gagasan-gagasan kreatif ilmuwan lahir?
Tiga hal penting yang dapat mempengaruhi gagasan kreatif, yaitu:
1. kecakapan,
2. keterampilan, dan
3. motivasi.

Kecakapan adalah kemampuan intelektual yang ditunjukkan oleh prestasi akademiknya yang menonjol, motivasi yang kuat merupakan faktor untuk meraih prestasi, dan memililki komitmen yang kuat untuk mencapai keunggulan. Disamping itu juga kompetensi keterampilan adalah faktor yang dimiliki untuk penguasaan skill yang memadai terhadap bidang seni yang ditekuninya.

Lebih jauh Supriadi (1998:130), mengatakan ketiga aspek yang dapat membentuk prestasi kreatif, yaitu kecakapan, keterampilan, dan motivasi itu adalah sebagai faktor yang mendasari perilaku kreatif yang dapat berkembang subur di tengah lingkungan sosial budaya yang menunjang. Semua ini ditandai oleh adanya peluang dan kebebasan untuk mewujudkan gagasan-gagasan kreatif, tersedianya akses terhadap sumber-sumber informasi yang memadai dan tumbuh budaya penghargaan bagi orang-orang yang berprestasi.

 

Adakah tahapan yang dapat dilakukan dalam proses kreatif?

Lahirnya teori-teori dari para ilmuwan besar seperti Eistein, Newton, Comte, Clark, terkait dengan proses kreatif, sampai lahirnya gagasan-gagasan kreatif seseorang dalam praktik penelitian di sekolahnya adalah hasil dari proses kreatif yang mereka tempuh.

Keterkaitan pernyataan mengenai teori dengan tahapan-tahapan proses kreatif adalah adanya beberapa aspek kegiatan seperti persiapan, inkubasi, iluminasi, dan evaluasi. Intuisi berada pada tahap iluminasi, artinya sebelum intuisi datang, sesungguhnya seseorang telah memikirkan masalah keilmuan yang dihadapinya. Intuisi bukan hanya menyangkut proses pemecahan masalah, melainkan proses identifikasi masalah. Intuisi merupakan salah satu faktor penting dalam kreativitas keilmuan, sehingga pandangan Clark (1983) yang dikembangkan Kohler dalam Supriadi (1998), mengatakan intuisi merupakan suatu perwujudan dari kesadaran tingkat tinggi, dan intuisi tidak datang tanpa sebab. Ia didahului oleh proses berpikir dan didasari oleh perilaku dalam penguasaan yang cukup terhadap bidang ilmu yang ditekuni oleh individu.

Perilaku kreatif dalam bidang ilmu seni musik terlihat dalam cara berpikir, bersikap, dan berkreasi atau berbuat kreatif ketika menghadapi masalah-masalah keilmuan. Berpikir kreatif secara operasional dirumuskan sebagai suatu proses yang tercermin dari kelancaran, fleksibelitas, dan orsinalitas dalam berpikir

 
Donald Jack Davis dalam Pekerti (2007),
merangkum beberapa perilaku kreatif yang relevan dengan pendidikan seni musik, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Perseptual, yaitu mencakup sikap dalam melihat, mengamati, serta mengenali lingkungannya; melihat, mengamati, dan mengenali karya seni musik; mengembangkan kepekaan-pemahaman.
2. Pemahaman, yaitu mencakup sikap dalam memahami bahasa tentang ungkapan seni musik, memahami seniman, dan dunia seninya.
3. Responsif, yaitu mencakup sikap belajar karena pernah mengalami dan belajar menghayati.
4. Analitik, yaitu mencakup sikap mengklasifikasikan, mendeskripsikan, menjelaskan, dan menginterprestasikan seni musik.
5. Mengevaluasi, yakni meliputi sikap mengkritisi, mengungkapkan, dan memprediksi karya musik.
6. Eksekusi, yakni meliputi sikap mengembangkan kreativitas, mensintesiskan, belajar menggunakan alat dan media ungkap dalam berolah musik, serta membuat dan menyajikan karya seni musik.
7. Menilai, yaitu mencakup berbagai jenis sikap penilaian sebuah karya musik.

 Pembentukan pribadi yang harmonis dapat dilakukan dengan cara memperhatikan kebutuhan perkembangan kemampuan dasar melalui pendekatan belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni. Mengapa kamu perlu mengenal dan menampilkan musik kreasi?

Mengapa pula kamu dituntut untuk menerapkan tahapan proses kreatif dalam berkarya musik?

 Pada dasarnya, setiap orang yang lahir ke dunia ini dibekali sifat kreatif, inovatif, dan unik. Jika kamu sedang menjalankan proses belajar dan mampu mendesain kehidupan yang lebih baik dan menyenangkan, maka kreativitas adalah sebuah piranti dalam mengubah dan membuat jurus-jurus praktis yang tepat dan mengenai sasaran yang siap pakai untuk siapa saja yang mendambakan kehidupan lebih sukses dan estetis. Kesuksesan berakar dari ide dan gagasan yang cemerlang. Hal tersebut disebabkan bahwa konsep kreatif untuk mewujudkan kreativitas seseorang akan menunjukkan kepada cara cemerlangnya ide yang akan membawa ke tempat tujuan. Kehidupan kreatif dapat meningkatkan pengertian dan apresiasi akan berbagai gagasan baru, sesama manusia, dan dunia secara umum.

Kreativitas pada akhirnya harus tumbuh dari perpaduan unik antara ciri kepribadian dan kecerdasan pribadi yang menjadikannya berbeda. Untuk mempelajari cara mengembangkan dan meningkatkan kreativitas, kamu harus mulai memupuk dan mengembangkan jiwa kreatif.

Ada empat unsur dasar sebagai pembentuk jiwa kreatif, yakni sebagai berikut.

CORE merupakan inti bagi kegiatan kreativitas. Memetakan zona kenyamanan yakni bagaimana cara menilai jiwa kreatif dan CORE?

Cari tahu: seberapa besarkah rasa ingin tahu kamu tentang jiwa kreatif?
Seberapa besarkah rasa ingin tahu kamu dalam mengendalikan dorongan mencipta, bereksperimen, dan membangun jiwa kreatif?
Olah keterbukaan: seberapa terbukakah kamu dalam kehidupan kreatif?
Risiko: seberapa beranikah kamu menanggung risiko ketika akan mencoba sesuatu yang kreatif?
Energi: seberapa besarkah tinggikah semangat kamu dalam melakukan hal kreatif?

 

Jiwa kreatif akan tumbuh dan berkembang jika dalam menyikapi masalah hidup kamu melakukannya dengan berlandaskan rasa ingin tahu dengan kekuatan bertanya, berolah keterbukaan dalam bersikap fleksibel dan hormat dalam menghadap hal baru, keberanian dalam menanggung risiko untuk meninggalkan zona kenyamanan, dan penuh dengan energi sebagai pendorong kerja dan pemercik hasrat.

Jordan Ayan seorang pelopor kreativitas dan kreator yang ulung dan unggul, dalam bukunya yang berjudul Bengkel Kreativitas (2002:13) dikatakan kreativitas membuka pikiran dan menjadikan semangat dan merasa hidup. Kamu dapat menyalurkan kreativitas melalui kegiatan berolah seni atau berkreasi musik. Musik adalah sebuah media kreativitas untuk menghasilkan kreasi-kreasi yang khas dan unik.

Dalam menampilkan musik kreasi, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah aspek-aspek yang bermuara pada kemampuan dasar seni. Untuk mengingatkan aspek utama dalam mencapai tampilan musik kreasi yang baik, perlu ditanamkan kemampuan dasar yang optimal dalam kancah pembelajaran musik kreasi. Kemampuan dasar tersebut diadaptasi dari konsep Pekerti (2007) yang meliputi

 

Ketujuh kemampuan yang tersirat dalam skema bagan tersebut dapat diperjelas sebagai berikut:

1. Perseptual: kemampuan menanggapi hasil pengamatan dalam kegiatan bermusik dan mengembangkan aspek kreativitas.

2. Emosional: kemampuan pengendalian emosi mengenai ketekunan, kesabaran, atau rasa aman dalam kegiatan bermusik.

3. Kreativitas: berkaitan dengan kemampuan mencipta dan berkreasi musik.

4. Intelektual dan Inovatif: kemampuan berpikir dan pemahaman kognisi dalam kegiatan musik serta mampu mengubahnya dalam melakukan kreativitas musik.

5. Sosial: berkaitan dengan kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya dalam kegiatan musik.

6. Estetik: kemampuan rasa keindahan dalam berolah dan pergelaran musik.

7. Fisikal: kemampuan tubuh terutama dalam pengendalian berolah/ berkreasi musik

 

Setelah membaca, memahami, dan menghayati ungkapan tentang gagasan kreatif di atas, maka kamu diharapkan mampu menjelaskan kembali makna dari kemampuan dasar musik tersebut dengan paparan dan tafsiran yang berbeda beserta contoh riil dalam penampilan musik kreasi!

 

B. Karya Tulis Musik Kreasi

1. Partitur Musik Kreasi

Musik merupakan simbolisasi pencitraan dari unsur-unsur musik dengan substansi dasarnya suara dan nada atau notasi. Nada ditulis dengan simbol. Salah satu wujud simbol musik itu adalah notasi. Notasi dapat dituliskan dalam partitur musik. Partitur dalam bahasa Jerman disebut partition dan sebutan dalam bahasa Inggris dinamakan score. Makna dari istilah tersebut merupakan lembaran kertas yang memuat notasi dari sebuah komposisi musik.

Dalam tulisan Soeharto (1991:95), partitur jika berisi notasi lengkap dari seluruh penyaji sering disebut partitur lengkap atau full score. Sebutan tersebut dibedakan dengan partitur vokal atau vocal score, partitur orkes atau orchestral score. Partitur yang khusus untuk tulisan suatu alat musik, lazim disebut partai atau part.

Silakan kamu kamu baca notasi musik kreasi berikut yang terungkap di dalam partitur lagu. Lakukanlah kegiatan kreativitas dalam berkarya musik!

Berikut adalah contoh partitur lagu yang harus kamu pelajari

 

 

Jika kamu telah mampu membaca notasi pada partitur lagu Tanahku Indah dengan baik dan benar terhadap tinggi rendahnya nada, kegiatan selanjutnya diharapkan kamu dapat menyanyikannya dengan mengindahkan unsur-unsur musik yang terkandung di dalamnya.

Di dalam kegiatan menyanyi, kamu diharapkan mampu menerapkan teknik vokal dengan benar, agar dapat menghasilkan suara yang sesuai dengan karakter lagu yang disajikan. Misalnya, artikulasi, pernapasan, sikap badan dan gaya bernyanyi, ekspresi, serta pembentukan suara.



Tugas Kreativitas!

Salinlah notasi balok yang tertulis pada lagu Sigulempong tersebut ke dalam notasi angka. Buatlah aransemen lagunya untuk pola ritme yang berbeda

 


Latihan kelompok

Kerjakan latihan membaca notasi lagu yang telah digunakan dengan teman kelompok masing-masing. Apabila kelompokmu sudah menguasai lagu-lagu tersebut, maka kegiatan selanjutnya adalah:

1. Buatlah sebuah karya seni musik kreasi yang berdasarkan pada gagasan-gagasan musik daerah atau musik Nusantara yang mewarnai budaya daerah tempat kamu tinggal!

2. Tuliskanlah karya musik kreasi yang kamu buat dalam bentuk partitur (teks lagu) dengan menggunakan notasi angka atau notasi balok!

 

Tugas Kreativitas

1. Cobalah buatkan musik kreasi secara berkelompok!

2. Tampilkanlah musik kreasi yang kamu buat dan sudah disiapkan itu di depan kelas. Musik kreasi yang kamu buat sebagai salah satu tugas yang diberikan dalam mata pelajaran bidang ilmu seni budaya untuk mendorong kamu menciptakan musik kreasi!

 

Presentasi Hasil Analisis Musik Kreasi

Pernahkah kamu mendengar dan menampilkan musik kreasi yang beragam sebagai ciri budaya daerah yang ada di Nusantara dan mancanegara? Bagaimanakah perasaan kamu saat itu?

Deskripsikanlah perasaan kamu setelah mendengar dan menampilkan musik tersebut, lakukan analisis kejadian yang kamu rasakan!

……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….

Sebagai langkah selanjutnya sebelum mempresentasikan karya musik kreasi, kamu dituntut untuk melakukan analisis musik kreasi. Untuk melakukannya perlu adanya pemahaman secara mendalam terhadap tanda[1]tanda musik, aspek dan unsur musikal, karena dalam karya musik terdapat berbagai simbol dan tanda-tanda musikal untuk dapat diketahui.

 

Letak Nada dan Komposisi Musik

Sebuah contoh letak nada atau notasi komposisi musik yang digunakan pada permainan alat musik petik gitar. 

Cobalah kamu praktikkan hasil pembelajaran pemahaman tentang posisi nada dan akor yang diterapkan pada alat musik gitar. Untuk selanjutnya bersama-sama melakukan kegiatan kreatif dan praktik berolah musik dengan menggunakan alat musik gitar sebagai iringan lagu.

 


 


Berikut adalah sebuah karya musik kreasi berbentuk partitur lagu pop yang berjudul Sepanjang Jalan Kenangan hasil karya cipta A. Riyanto yang dapat diiringi dengan alat musik gitar

 


 

2. Karya Musik Kreasi

Apa yang kamu bayangkan dari bentuk karya musik kreasi?

Keragaman sebuah karya seni musik kreasi telah tumbuh dan berkembang di wilayah nusantara tercinta ini, mulai dari musik vokal dalam bentuk lagu yang berupa nyanyian, sampai pada musik instrumen yang ditimbulkan dari suara alat yang berupa instrumental. Setiap karya musik kreasi itu memiliki makna, nilai, dan filosofi budaya yang beragam. Karya musik kreasi muncul sebagai buah karya hasil penciptaan seseorang. Penciptaan karya seni musik adalah suatu tindakan dan atau perilaku berkarya musik yang menghasilkan satu bentuk pernyataan musikal yang asli dari penciptanya, yang sebelumnya belum ada atau belum terwujud.

Tujuan yang diharapkan setelah mempelajari konsep dan teori penciptaan musik adalah agar dapat menciptakan musik kreasi baik dalam wujud lagu maupun iringan lagu yang sederhana. Dalam penyusunan musik, komposer perlu memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal terkait, antara lain ide musikal atau gagasan penerapan unsur-unsur musik, hal tersebut diperkuat Pamadi (2008: 6.24), dalam ungkapannya hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penciptaan musik instrumen, yaitu:

1. Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrumen atau sumber bunyi.
2. Tingkat kesulitan teknik penyuaraan dan atau teknik permainan instrumen tersebut.
3. Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrumen yang digunakan.
4. Instrumen natural atau transpose.

Langkah-langkah untuk menciptakan sebuah komposisi musik kreasi baik berupa lagu atau pun instrumental atau musik iringan dapat menggunakan tahapan berikut.

1. Mendengarkan contoh bentuk-bentuk komposisi lagu atau instrumen dari rekanan.
2. Memilih sebuah teks yang baik dan tepat sesuai dengan tingkat perkem[1]bangan.
3. Membaca teks dan membayangkan jenis musik yang dapat mendukung isi teks dan media ungkap aspek musikal.
4. Membaca berulang-ulang pola komposisi untuk mendapatkan gerak irama dan kelompok aksennya.
5. Menetapkan unsur-unsur musikal yang digunakan dalam penyusunan komposisi musik.
6. Mendengarkan komposisi melodi dari setiap frase.
7. Menulis karya komposisi dengan baik, agar dapat dibaca, dinyanyikan, dan diapresiasi dalam kegiatan selanjutnya.
8. Menyajikan karya komposisi musik kreasi untuk dikritisi.

 

    3. Karya Musik Kreasi

Pada dasarnya sebuah karya musik kreasi adalah sebagai bentuk pengekspresian perasaan seorang manusia yang mengolah bunyi dan diam sebagai bahan bakunya. Pengolahan bunyi dan diam dengan esensi musik dan unsur musik bisa menciptakan sebuah karya musik kreasi baru yang baik. Bunyi dan diam tersebut diolah secara sadar oleh komposer dalam dimensi ruang dan waktu, untuk dijadikan sebagai kreasi hasil cipta musik berwujud komposisi. Komposisi merupakan gubahan, susunan, dan karangan musik. Orang yang menggubah disebut komponis, komposer, atau pencipta musik baik berupa lagu ataupun instrumental. Penciptaan musik sebagai bentuk musikal dibedakan atas sebutan komposisi, improvisasi, dan aransemen.

1.               Komposisi

Komposisi merupakan penyusunan suatu karya musik baik dalam bentuk lagu maupun instrumen yang diciptakan dalam bentuk tertulis dan bersifat abadi untuk diperdengarkan, diedarkan, dinilai, dan diapresiasi masyarakat. Keberhasilan suatu karya cipta musik ditentukan oleh nilai ciptanya. Kegiatan komposisi ialah pengalaman membuat lagu yang berhubungan dengan perencanaan penyusunan unsur-unsur musik menjadi suatu bentuk lagu tertentu, menuliskannya ke dalam bentuk tulisan musik sebagai suatu hasil karya musik, dan dapat diungkapkan, diperdengarkan, dan dimainkan kembali secara berulang-ulang.

2.       Improvisasi

Improvisasi adalah penciptaan musik yang tidak tertulis dan tidak bersifat abadi karena tidak dapat diulang kembali dalam bentuk serta intensitas yang sama. Improvisasi terjadi secara spontanitas saat menyajikan lagu/bernyanyi atau saat memainkan alat musik, sebagai permainan ekspresi dan penjelmaan langsung dari perasaan musikal yang timbul saat ini. Kegiatan improvisasi ialah pengalaman mengungkapkan lagu secara refleks, mendadak tanpa dipersiapkan sama sekali dan bahkan susah untuk tidak dapat diulang kembali secara persis.

3.               Aransemen

Aransemen adalah menggubah yang juga sering disebut susunan dan transkripsi artinya ahli tulis. Lebih khusus aransemen diartikan sebagai suatu hasil karya dari teknik menyusun, mengatur, merangkai, dan menata kembali suatu karya musik baik berupa lagu maupun instrumental sehingga menjadi lebih indah, artistik, dan representatif dibanding bentuk aslinya. Misalnya menyangkut masalah melodi nada, irama, jenis dan kelompok suara, harmoni, serta struktur lagunya.

Untuk lebih memperdalam pemahaman kamu mengenai materi tersebut di atas, kerjakanlah latihan berikut!  

1. Bagaimana cara membuat pola ritmik untuk musik instrumental?

2. Hal apakah yang perlu dipertimbangkan untuk mencipta dan menyusun musik instrumen sebagai musik iringan lagu?

 

Untuk memiliki pengalaman berimprovisasi, kamu dapat menciptakan pola-pola irama yang menarik untuk dimainkan dengan alat irama. Gunakan suara atau alat musik melodi dan ciptakanlah pola-pola melodi pendek dengan menyusun nada-nada.

Kreativitasku dan Penugasan

Setelah kamu membaca pandangan di atas, silahkan kamu diskusikan pemahaman tersebut, kemudian paparkan apa yang ada di dalammnya pada tabel berikut:

 

Rangkuman

Hal penting yang dapat mempengaruhi gagasan kreatif, yaitu: kecakapan, keterampilan, dan motivasi. Kreatif adalah sifat yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemampuan untuk mencipta atau berkreasi. Kreasi adalah ciptaan, penciptaan, dan atau hasil daya cipta.

Kreativitas merupakan kemampuan berpikir untuk berkreasi atau daya mencipta. dan keterampilan seseorang menghasilkan sesuatu yang asli, unik, dan bermanfaat.

Partitur dalam bahasa Jerman disebut partition dan sebutan dalam bahasa Inggris dinamakan score. Makna dari istilah tersebut merupakan lembaran kertas yang memuat notasi dari sebuah komposisi musik. Partitur bila berisi notasi lengkap dari seluruh penyaji sering disebut partitur lengkap atau full score.

Setiap karya musik kreasi itu memiliki makna, nilai, dan filosofi budaya yang beragam. Karya musik kreasi muncul sebagai buah karya hasil penciptaan seseorang. Penciptaan karya seni musik adalah suatu tindakan dan atau perilaku berkarya musik yang menghasilkan satu bentuk pernyataan musikal yang asli dari penciptanya, yang sebelumnya belum ada atau belum terwujud.

Filosofis adalah sesuatu yang berhubungan dengan filsafat. Filsafat atau disebut falsafah. Falsafah merupakan pengetahuan tentang asas-asas pikiran dan perilaku dalam kehidupan manusia. Filsafat adalah ilmu untuk mencari kebenaran dan prinsip-prinsip dengan menggunakan kekuatan akal; filsafat sebagai pandangan hidup yang dimiliki oleh setiap orang; kata-kata arif yang bersifat didaktis.

Komposisi merupakan penyusunan suatu karya musik baik dalam bentuk lagu maupun instrumen yang diciptakan dalam bentuk tertulis dan bersifat abadi untuk diperdengarkan, diedarkan, dinilai, dan diapresiasi masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar