HAl TEMAN, UNTUK ITUKAH ENGKAU DATANG ?
Dan ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi" lalu mencium Dia. Tetapi Yesus berkata kepadaya: "Hai Teman untuk itukah engkau datang"?
Matius 26:49-50
Saut Sihombing, S.Th
Kalau kita ditanya untuk apa datang ke gereja, Mungkin ada yang mengatakan untuk bertemu Yesus atau untuk beribadah. Lalu untuk apa bertemu Yesus atau apa tujuan kita bertemu Yesus maupun beribadah? masing-masing pribadi kita yang tahu.
2. Memberi Salam (salam Rabi)
3. Mencium Yesus
ini merupakan hal yang lazim dilakukan oleh orang Yahudi baik kepada
saudara maupun bagi kerabat maupun tamu yang datang sebagai tanda
persahabatan atau sukacita atas pertemuan tersebut.
Kis 20:37, saat Paulus akan
berpisah dengan penatua- penatua di Efesus, merekapun memeluk Paulus dan
bertangis-tangisan dan berulang-ulang mencium Paulus.
Luk 15:20, saat anak bungsu
kembali, ia langsung dirangkul dan dicium oleh ayahnya.
Ketiga
contoh pertemuan ini melakukan salam dan ciuman yang tulus, bukan basa-basi.
Sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yudas kepada Yesus yang adalah
Gurunya sendiri. Justru Yudas yang melakukan ciuman yang tidak tulus. Yang
dilakukannya hanyalah sekedar basa-basi. Yudas melakukan ketiga hal itu
adaIah sebagai tanda kepada kepala pasukan dan prajurit yang akan menangkap
Yesus. Sebab Yudas sudah menerima upah untuk menunjukkan dimana Yesus
berada.
Jadi apa yang dilakukan oleh Yudas hanyalah sebuah sandiwara. Nampaknya sangat rohani, ternyata sebuah jebakan. Yudas telah menjual Yesus seharga 30 keping perak. Yudas mungkin berpikir, Guruku ini hebat, penuh dengan kuasa, bisa melakukan segala hal. Kalaupun Yesus nantinya ditangkap, Yesus pasti bisa menghilang dan meloloskan diri. Karena dalam Injil Yohanes ada ditulis 2x bahwa Yesus bisa tiba-tiba menghilang (Yoh 5:13, 8:59). Tugas Yudas hanya menunjukkan dimana Yesus dan yang mana Yesus dengan upah 30 keping perak.
Yesus bukan tidak tahu rencana Yudas. Itu sebabnya Yesus berkata kepada Yudas: Untuk itukah engkau datang? Untuk apa? Penghianatan! Yesus sudah tahu dari semula bahwa Dia akan menerima aniaya bahkan akan mati di kayu salib. Dan Yudas datang untuk menyerahkan Yesus.
UNTUK ITUKAH ENGKAU DATANG ?
Rom 15 :4
I Kor 10:11
Jadi apapun yang tertulis dalam Alkitab
adalah pelajaran bagi kita. Jadi pertanyaan yang sama juga ditujukan bagi
kita. Untuk itukah engkau
datang? yaitu untuk melakukan apa yang ada didalam hati kita.
Kita tahu dan mengakui bahwa Yesus itu adalah Allah. Dan Allah itu Maha Tahu. Segala sesuatu terbuka di mata-Nya dan tidak ada yang tersembunyi bagi Dia. Termasuk isi hati dan pikiran kita Tuhan tahu. Namun demikian sering kali kita bersandiwara datang kepada Tuhan atau datang beribadah dengan berbuat atau bersikap seolah-olah Tuhan tidak tau apa-apa tentang kita. Sikap yang bagaimana?
Kita masing-masing yang tahu seberapa sering atau berapa kali kita datang beribadah dengan rasa terpaksa. Kita datang Ibadah karena malu tidak ibadah sementara tinggal dekat gereja. Datang karena ada jadwaI melayani, jika tidak ada pelayanan kita maka tidak datang. Datang karena pak gembala yang melayani, kalau pas gembala tidak ada, di rumah aja dulu. Ada juga yang datang hanya karena ingin melihat seseorang.
Filp 1:14-16 ada juga yang memberitakan Injil karena dengki atau dengan maksud baik
Untuk Itukah engkau datang?
Jadi pertanyaan Yesus ini menjadi koreksi bagi kita. Berapa kali atau
seberapa sering kedatangan kita beribadah hanya basabasi atau sandiwara
ataupun karena ada motivasi yang Iain?.
Dari dahulu juga selalu ada orang yang datang ke Bait Allah bukan untuk beribadah melainkan untuk bisnis atau juaI beli binatang atau ternak untuk korban bakaran bahkan money changer. Pada jaman Yesus (Yoh 2), dengan alasan tanah bait Suci adaIah tanah yang kudus, oleh karena itu mata uang Romawi tidak berlaku dibait Allah. Maka mereka menciptakan mata uang Bait Allah, dengan demikian pihak Bait Allah bisa menciptakan bisnis baru yaitu money Changer dengan nilai tukar yang tinggi. Ternak atau binatang korban juga dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar. HaI itulah yang membuat Yesus marah pada waktu itu.
Nampaknya pelayanan mereka sangat membantu terutama bagi para perantau yang datang dari jauh, karena tidak mungkin mereka membawa domba berjalan berhari-hari menuju Yerusalem, bisa-bisa dombanya sakit atau mati di jalan. Akan tetapi dengan harga jual yang lebih tinggi dari harga pasar, mereka sama saja dengan memeras. Maka wajarlah kalau Yesus marah.
Tanpa kita sadari sering kali ibadah kita justru membuat Yesus marah. Ibadah-ibadah atau kehadiran kita dalam ibadah yang tidak didasari dengan ketulusan atau bukan dimotivasi karena ucapan syukur, itu adalah kejijikan bagi Tuhan. Maka sudah pasti yang diterimanya bukan berkat melainkan murka Tuhan.
Yes 1:13-16
Mengapa hal seperti itu masih sering kita
lakukan? Ini karena kita kurang mengenal Allah. Inilah kekurangan umat Tuhan
sejak dahulu.
Dalam Yes 1:2-4 umat
Tuhan sampai dibandingkan dengan binatang, dan kualitas pengenalannya lebih
tinggi dari umat Tuhan.
* Orang yang mengenal Allah pasti berusaha mencari perkenanan Allah. Berusaha untuk mengetahui apa kehendak Allah, apa yang disukai oleh Allah. Selalu berusaha memberikan pelayanan atau persembahan yang terbaik.
* Orang yang mengenal Allah tidak akan berani berbuat curang atau melayani asal-asalan, beribadah tanpa pengorbanan.
* Pengenalan Yudas akan Yesus sangat dangkal. Hanya sebatas daging atau hanya sebagai sumber penghasilan, apalagi Yudas adalah bendahara penginjilan dan Yudas sering korupsi uang kas (Yoh 12:6).
Untuk apa perempuan itu datang? Untuk apa ia berbuat seperti itu/berkorban bagitu banyak? Yoh 12:3,5 setengah kati minyak narwastu murni yang bisa dijual seharga 300 dinar.
2. HAI TEMAN
* Orang Banyak →
pulang, bersungut-sungut, disuruh pulang
* Teman
→ orang yang kita kenal
* Murid
→
pilihan ( mendapat pengajaran teori dan praktek, disuruh
pergi
menginjil, menyembuhkan orang sakit dll )
* Menjadi Rasul
Padahal level sahabat itu merupakan level yang sangat tinggi.
Sahabat adaIah orang yang sangat dipercayai atau saling percaya.
Tempat Seseorang saling curhat, saling bertukar pikiran. Hanya kepada
sahabatlah kita mau mencurahkan rahasia kita. Kalau hanya sekadar teman
orang tidak berani memberitahukan isi hatinya.
Allah menganggap
Abraham (Yak 2:23). Maka ketika
Allah hendak membinasakan kota Sodom dan Gomora, Allah lebih dahulu
memberitahukannya kepada Abraham (Kej 18:17). Allah tidak sanggup untuk menyembunyikan rencana-Nya itu dari Abraham.
Dan Allahpun tidak sanggup menolak permohonan Abraham (Kej 18:23-). Sampai 6x permohonan Abraham mulai dari jika ada 50, 45, 40, 30, 20 dan
10 tetap Tuhan dengarkan. Itulah hebatnya sahabat.
Sorang sahabat bisa lebih akrab daripada seorang saudara kandung. Bahkan
dari orangtua sekalipun. Ingat persahabatan antar Daud dan Yonatan anak raja
Saul. Berapa kali Yonatan melindungi Daud dari rencana pembunuhan ayahnya.
1 Sam 18:4 pemberian Yonatan
kepada Daud.
Soal berkat, Abraham dibuat menjadi sangat kaya (Kej 13:2). Jadi berkat kitapun tergantung level rohani kita, seberapa dekat
hubungan kita dengan Tuhan.
Yak 2:23 rahasianya adalah “percaya” dan “dipercaya”. Jadi harus saling
percaya. Akan tetapi percaya ini harus dibuktikan dengan ketaatan kita pada
Firman Tuhan termasuk yang tidak masuk akal sekalipun. Ketaatan Abraham pada
setiap Firman Tuhan membuat dia disebut “Sahabat Allah”. Disuruh pergi, dia
pergi tanpa peduli apa kata orang/keluarga. Sampai lepas dari semua ikatan
tradisi nenek moyangnya. Disuruh berkorban, dia berkorban termasuk apa yang
paling berharga bagi dia.
1. Kira-kira sebutan apa yang Tuhan katakan kepada kita ketika datang
kepada Tuhan, apakah sebagai teman atau sahabat.
2. Jika Tuhan katakan: Untuk itukah engkau datang? Kira-kira motivasi apa
yang mendorong kita untuk datang kepada Yesus? Apakah yang menguntungkan
pribadi kita atau kerinduan untuk melayani Tuhan maupun mengucap syukur atas kasih Tuhan?