LITURGI RAGAM PROFESI
Prolog : Akibat dosa hati manusia selalu di kuasai iblis, manusia bersifat egois mementingkan diri sendiri dan selalu mengutamakan keistimewaan dirinya sendiri. Marilah kita mendengar liturgi ragam profesi.
Petani
: saya memang
selalu bekerja pagi, siang dan sore tidak mengenal lelah dengan
mencangkul, mengolah tanah supaya ada bahan makanan. Maka kalau saya tidak
ada, mana mungkin kalian semua bias makan di kota ini. Akulah yang menjadi
sumber makanan untuk itu, kalian semua jangan angkuh dan sombong, nanti
suatu saat saya stop semua makanan dari kampong saya kamu semua pasti mati
kelaparan.
Nelayan
: Eh…… Bodoh kamu petani, akulah yang benar. Sebab kalau saya tidak
menangkap ikan, maka makanan yang kamu makan tidak ada rasanya. Ikanlah
yang membuat rasa makanan jadi enak. Maka aku juga yang walaupun unsur
tambahan, kalau tidak ada ikan yang kamu makan akan hambar rasanya
Pedagang
: Hei….. petani dan
nelayan, jangan terlalu menyombongkan diri. Saya memang selalu tinggal di
kota, tetapi kalau saya tidak berdagang, mana mungkin kalian bias makan
hanya dengan beras dan ikan. Minyak makan juga perlu, mentega, roti dan
minuman yang lain. Kami berdagang bukan tidak punya uang. Maka bukan hanya
dari beras dan ikan, manusia bias hidup. Tetapi makan roti dan minum bias
hidup.
Guru
: Eh…. Pedagang,
saya yang benar kalau saya tidak ajari anak-anak kalian semua akan menjadi
buta huruf, aku yang akan memberikan ilmu pengetahuan kepada anak-anak
kalian, dan jika saya tidak ada maka zaman tidak akan berkembang,
pendidikan akan merosot. Janganlah kalian memperdebatkan soal makanan
saja, sebab pendidikanlah yang paling utama. Ilmu pengetahuan adalah modal
dasar untuk hidup bernegara.
Pelajar : Guru janganlah merasa berjasa… tanpa aku kamu tidak dapat berbakti.
Akulah yang membayar kamu, sebab tanpa aku kamu tidak akan dapat membiayai
hidupmu.
Pengusaha
: Memang… semua itu
benar…tapi… yang paling benar adalah aku. Darimana pelajar mendapat segala
buku dan bagaimana mungkin segala barang-barang dapat dieksport dengan
lancer tanpa aku? Jadi akulah yang betul
Arsitek
: Jangan terlalu
sombong… tanpa seorang arsitek bangunan seperti aku… kamu semua jadi
gelandangan. Akulah yang menciptakan bangunan-bangunan pencakar langit.
Dan rumah-rumah tempat berlindung itu adalah hasil karyaku, jadi tanpa
aku… mana dapat kamu tinggal dengan nyaman!!!
Dokter
: Saya yang
paling benar, untuk apa kalian hidup kalau tidak sehat? Kalau kalian
sakit-sakitan, sayalah yang mengobati. Maka hormatilah dokter. Walaupun
saudara-saudara menjadi bos kalau sudah sakit saya yang akan mengurusnya,
tanpa kesehatan yang baik saudara-saudara sekalian akan mati. Inilah saya
dokter.
Polisi
: Hei… kau
jangan sombong saya yang benar. Semua orang mengagumi saya, apalagi kalau
saya menghentikan mobil, ada uang masuk loh!! Saya juga selalu di panggil
orang untuk memberantas kejahatan sehingga pencuri takut kepada saya.
Sekali saya tembak tentu akan mati. Kalau saya tidak ada Negara tidak
aman. Nah…. Sayalah yang paling berjasa.
Tentara
: Ya…. Polisi memang
perlu, tetapi keamanan Negara apa bias kau jaga? Tentaralah yang dapat
menjaganya, karena aku berani mempertarukan nyawa demi bangsa dan Negara,
jadi akulah seorang pelindung yang di perlukan
Hakim
: Keamanan perlu di
jaga…tetapi seorang hakim seperti saya ini. Maka keadilan tidak aka nada.
Tentara, Polisi dan kamu semua akan membunuh manusia seenaknya… oleh sebab
itu akulah yang paling perlu. Aku akan mengadili kamu dan membebaskan yang
tertindas… jadi akulah yang benar.
Kepala
Desa
: tanpa saya… segala urusan kamu
tidak akan ada yang menyelesaikan… seperti pembayaran PBB, pembuatan KTP
dan Kartu Keluarga … nah… akulah yang berjasa karena akulah yang bertugas
untuk mengatur semua itu
Artis
: Bodoh kamu
semua, akulah yang paling benar. Pekerjaanku menghibur orang dan aku
selalu terhibur. Aku selalu di perhatikan oleh khalayak ramai dan
akulah membuat orang tertawa. Akulah public figure yang selalu
bersih dan cantik sehingga membuat orang banyak simpatik.
Supir
: Supirlah yang
paling penting dan paling berjasa, buktinya tanpa saya kamu tidak bias
pergi kemana-mana. Ibu-ibu tidak bias pergi ke pasar, anak sekolah dan
mahasiswa tidak dapat ke sekolah atau ke kampus, bapak-bapak tidak bias
pergi ke kantor tanpa aku. Jadi akulah yang di harapkan semua orang …
Tukang
Ojek
: Memang … supir itu
penting.. namun apakah supir dapat mengantar kamu ke pelosok-pelosok
kampung? Hanya ojek yang bisa malah jalan sempit maupun jalan setapak…
nah.. padaku ada dua helm satu untukku dan satu lagi untuk penumpangku….
Jadi akulah yang paling berjasa padamu…
Penjual Minyak
: Minyak….minyak bu! Minyak pak! Semua memang di butuhkan, tapi tanpa
saya si penjual minyak..mana mungkin kamu dapat menyelesaikan semua
tugas-tugasmu masing-masing… sopir dan ojek memerlukan minyak agar boleh
menarik sewa, tanpa minyak kompor tidak akan bisa menyala… jadi akulah
yang paling hebat..!!
Pendeta : Saudara-saudari yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Marilah kita sejenak merenung mengapa kita ada di dunia ini, dan untuk apa
kita tercipta di dunia ini. Kalaupun kita memiliki profesi yang berbeda
itu semua adalah berkat dari Tuhan. Ingatlah saudaraku bahwa kita adalah
ciptaan Tuhan. Tuhan memberikan berbagai profesi dalam kehidupan kita
adalah hanya untuk kemuliaan Dia. Karena itu hendaklah kita merendahkan
diri di hadapan-Nya agar kita di tinggikan Tuhan, seperti yang tertulis di
dalam Firman Tuhan dalam kitab Yakobus 4:10 dikatakan: “Rendahkanlah dirimu di hadapan-Nya, maka ia akan meninggikan kamu” dan dalam Amsal 3:5-7 juga di katakan: “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar
kepada pengertianmu. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan
meluruskan jalanmu, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan”. dan damai sejateralah bagi kita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar