Sabtu, 08 Oktober 2022

Liturgi Natal Ragam Profesi

LITURGI RAGAM PROFESI


Prolog                              : Akibat dosa hati manusia selalu di kuasai iblis, manusia bersifat egois mementingkan diri sendiri dan selalu mengutamakan keistimewaan dirinya sendiri. Marilah kita mendengar liturgi ragam profesi.

 

Petani                              : saya memang selalu bekerja pagi, siang dan sore tidak mengenal lelah dengan mencangkul, mengolah tanah supaya ada bahan makanan. Maka kalau saya tidak ada, mana mungkin kalian semua bias makan di kota ini. Akulah yang menjadi sumber makanan untuk itu, kalian semua jangan angkuh dan sombong, nanti suatu saat saya stop semua makanan dari kampong saya kamu semua pasti mati kelaparan.

 

Nelayan                           : Eh…… Bodoh kamu petani, akulah yang benar. Sebab kalau saya tidak menangkap ikan, maka makanan yang kamu makan tidak ada rasanya. Ikanlah yang membuat rasa makanan jadi enak. Maka aku juga yang walaupun unsur tambahan, kalau tidak ada ikan yang kamu makan akan hambar rasanya

 

Pedagang                        : Hei….. petani dan nelayan, jangan terlalu menyombongkan diri. Saya memang selalu tinggal di kota, tetapi kalau saya tidak berdagang, mana mungkin kalian bias makan hanya dengan beras dan ikan. Minyak makan juga perlu, mentega, roti dan minuman yang lain. Kami berdagang bukan tidak punya uang. Maka bukan hanya dari beras dan ikan, manusia bias hidup. Tetapi makan roti dan minum bias hidup.

 

Guru                                : Eh…. Pedagang, saya yang benar kalau saya tidak ajari anak-anak kalian semua akan menjadi buta huruf, aku yang akan memberikan ilmu pengetahuan kepada anak-anak kalian, dan jika saya tidak ada maka zaman tidak akan berkembang, pendidikan akan merosot. Janganlah kalian memperdebatkan soal makanan saja, sebab pendidikanlah yang paling utama. Ilmu pengetahuan adalah modal dasar untuk hidup bernegara.

 

Pelajar                             : Guru janganlah merasa berjasa… tanpa aku kamu tidak dapat berbakti. Akulah yang membayar kamu, sebab tanpa aku kamu tidak akan dapat membiayai hidupmu.

 

Pengusaha                      : Memang… semua itu benar…tapi… yang paling benar adalah aku. Darimana pelajar mendapat segala buku dan bagaimana mungkin segala barang-barang dapat dieksport dengan lancer tanpa aku? Jadi akulah yang betul

 

Arsitek                            : Jangan terlalu sombong… tanpa seorang arsitek bangunan seperti aku… kamu semua jadi gelandangan. Akulah yang menciptakan bangunan-bangunan pencakar langit. Dan rumah-rumah tempat berlindung itu adalah hasil karyaku, jadi tanpa aku… mana dapat kamu tinggal dengan nyaman!!!

 

Dokter                             : Saya yang paling benar, untuk apa kalian hidup kalau tidak sehat? Kalau kalian sakit-sakitan, sayalah yang mengobati. Maka hormatilah dokter. Walaupun saudara-saudara menjadi bos kalau sudah sakit saya yang akan mengurusnya, tanpa kesehatan yang baik saudara-saudara sekalian akan mati. Inilah saya dokter.

 

Polisi                                : Hei… kau jangan sombong saya yang benar. Semua orang mengagumi saya, apalagi kalau saya menghentikan mobil, ada uang masuk loh!! Saya juga selalu di panggil orang untuk memberantas kejahatan sehingga pencuri takut kepada saya. Sekali saya tembak tentu akan mati. Kalau saya tidak ada Negara tidak aman.  Nah…. Sayalah yang paling berjasa.

 

Tentara                           : Ya…. Polisi memang perlu, tetapi keamanan Negara apa bias kau jaga? Tentaralah yang dapat menjaganya, karena aku berani mempertarukan nyawa demi bangsa dan Negara, jadi akulah seorang pelindung yang di perlukan

 

Hakim                              : Keamanan perlu di jaga…tetapi seorang hakim seperti saya ini. Maka keadilan tidak aka nada. Tentara, Polisi dan kamu semua akan membunuh manusia seenaknya… oleh sebab itu akulah yang paling perlu. Aku akan mengadili kamu dan membebaskan yang tertindas… jadi akulah yang benar.

 

Kepala Desa                   : tanpa saya… segala urusan kamu tidak akan ada yang menyelesaikan… seperti pembayaran PBB, pembuatan KTP dan Kartu Keluarga … nah… akulah yang berjasa karena akulah yang bertugas untuk mengatur semua itu

 

Artis                                 : Bodoh kamu semua, akulah yang paling benar. Pekerjaanku menghibur orang dan aku selalu terhibur. Aku selalu di perhatikan oleh khalayak ramai dan akulah  membuat orang tertawa. Akulah public figure yang selalu bersih dan cantik sehingga membuat orang banyak simpatik.

 

Supir                                : Supirlah yang paling penting dan paling berjasa, buktinya tanpa saya kamu tidak bias pergi kemana-mana. Ibu-ibu tidak bias pergi ke pasar, anak sekolah dan mahasiswa tidak dapat ke sekolah atau ke kampus, bapak-bapak tidak bias pergi ke kantor tanpa aku. Jadi akulah yang di harapkan semua orang …

 

Tukang Ojek                   : Memang … supir itu penting.. namun apakah supir dapat mengantar kamu ke pelosok-pelosok kampung? Hanya ojek yang bisa malah jalan sempit maupun jalan setapak… nah.. padaku ada dua helm satu untukku dan satu lagi untuk penumpangku…. Jadi akulah yang paling berjasa padamu…

 

Penjual Minyak             : Minyak….minyak bu! Minyak pak! Semua memang di butuhkan, tapi tanpa saya si penjual minyak..mana mungkin kamu dapat menyelesaikan semua tugas-tugasmu masing-masing… sopir dan ojek memerlukan minyak agar boleh menarik sewa, tanpa minyak kompor tidak akan bisa menyala… jadi akulah yang paling hebat..!!

 

Pendeta       : Saudara-saudari yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita sejenak merenung mengapa kita ada di dunia ini, dan untuk apa kita tercipta di dunia ini. Kalaupun kita memiliki profesi yang berbeda itu semua adalah berkat dari Tuhan. Ingatlah saudaraku bahwa kita adalah ciptaan Tuhan. Tuhan memberikan berbagai profesi dalam kehidupan kita adalah hanya untuk kemuliaan Dia. Karena itu hendaklah kita merendahkan diri di hadapan-Nya agar kita di tinggikan Tuhan, seperti yang tertulis di dalam Firman Tuhan dalam kitab Yakobus 4:10 dikatakan: “Rendahkanlah dirimu di hadapan-Nya, maka ia akan meninggikan kamu” dan dalam Amsal 3:5-7 juga di katakan: “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan meluruskan jalanmu, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan”. dan damai sejateralah bagi kita. Amin

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar