Senin, 07 November 2022

Mengenal Struktur lagu yang umum digunakan

Mengenal Struktur Lagu Yang Umum Digunakan

 

Bagi penyanyi ataupun pemusik, lagu merupakan suatu kebutuhan utama. Bagi penyanyi professional mungkin sudah mengetahui apa saja yang termasuk dalam struktur sebuah lagu. Struktur lagu disini adalah bagian-bagian yang terdapat dalam suatu komposisi sebuah lagu, sekalipun tidak semua lagu harus memiliki struktur yang lengkap.

Pada dasarnya setiap lagu mempunyai susunan-susunannya tersendiri untuk membuatnya menjadi sebuah keutuhan. Walaupun setiap lagu tidak memiliki susunan-susunan yang sama, namun umumnya sebuah lagu tetap memiliki dua bagian dasar, yaitu “verse” dan “reffrein” (sering disingkat “reff). 

 Secara umum struktur lagu terdiri dari: intro, verse, bridge, chorus, reff, interlude, modulasi, ending, coda, dan outro. Namun tidak semua bagian dari struktur lagu ini harus atau bisa teraplikasi di dalam sebuah komposisi lagu. Hal ini tergantung kepada penulis lagu ataupun komponis musik atau yang mengaransemen musik lagu tersebut.

Untuk mengenal lebih dalam, silahkan simak penjelasan berikut ini: 


1.           Intro/Introduction
Intro adalah bagian awal dari sebuah lagu, bisa juga dikatakan sebagai pengantar. Intro juga berfungsi untuk memberikan waktu bagi penyanyi dan pendengar untuk mempersiapkan diri sebelum lagu benar-benar dimainkan. Biasanya intro berupa musik instrumental yang nadanya diambil dari verse atau reff
lagu. Namun ada juga bentuk intro yang nadanya berbeda dari nada lagu secara keseluruhan.

 

2.           Verse
Verse adalah sebuah bagian dalam lagu, sebagai nyanyian di bagian awal sebelum masuk ke bagian bridge atau chorus. Pada umumnya terletak setelah intro. Sebuah lagu yang baik memiliki verse yang harmonik dan melodik. Tidak kalah bagus dengan melodi yang ada di bagian reff atau chorus.

 

3.           Bridge
Bridge merupakan bagian yang terdapat dalam sebuah lagu yang berfungsi jembatan untuk menghubungkan bagian-bagian lainnya. Seperti menjembatani bagian verse dengan chorus, maupun sebaliknya. Selain itu, bridge juga digunakan untuk menjembatani chorus dengan chorus lainnya yang mengalami modulasi (naiknya sebuah nada /overtune), sehingga modulasi tidak terdengar ganjil. Nada bridge biasanya dibuat sangat berbeda dengan nada verse, chorus atau reff, namun tetap selaras. Ada juga sebagian lagu yang tidak menggunakan bridge, biasanya lagu-lagu yang yang hanya menggunakan bagian reff saja sebagai “puncak”.

 

4. Chorus dan Reffrain (Reff)

Pada dasarnya chorus dan reff itu berbeda, kesamaan antara keduanya hanyalah sebagai bagian yang berisi pesan utama/inti dari cerita yang disajikan melalui lirik lagu. Berikut penjelasan lebih detail tentang perbedaan antara keduanya.

Chorus adalah bagian interval dalam sebuah lagu, biasanya pada bagian ini mengandung isi utama dalam sebuah lagu. Chorus memiliki nilai excitement yang lebih tinggi daripada verse. Nada yang terdapat pada chorus biasanya juga lebih meningkat daripada nada di bagian verse, bisa dikatakan disitulah nada klimaks dari keseluruhan nada lagu.

Reffrain adalah bagian yang setingkat lebih sederhana daripada chorus. Reffrain/reff yang bermakna "pengulangan", jadi bagian ini dinyanyikan secara berulang-ulang.

 

5.           Interlude
Merupakan bagian kosong pada lagu seperti layaknya intro, namun posisinya berada di tengah-tengah lagu. Interlude ini berfungsi sebagai bagian yang menyambungkan verse dengan verse selanjutnya atau menyambungkan bagian bridge dengan bagian chorus.

 

6.           Modulasi.
Beberapa sumber ada yang menyebutkan bahwa modulasi adalah "overtone" (peralihan nada yang lebih tinggi dari nada sebelumnya dalam sebuah lagu). Biasanya modulasi terjadi setelah chorus, diiringi dengan bridge agar tidak terdengar janggal. Modulasi juga dianggap bisa menciptakan klimaks yang lebih tinggi dalam sebuah lagu.

 

7.           Ending, Coda dan Outro
Ending, coda dan outro, ketiga elemen ini terdapat di akhir lagu. Namun setiap elemen tersebut mempunyai peran dan fungsi yang berbeda-beda. Berikut penjelasan yang lebih detail tentang ketiga elemen tersebut.

 

Ending adalah bagian penutup dalam sebuah lagu. Ending berfungsi mengakhiri sebuah lagu secara perlahan, mulus dan lancar, sehingga tidak terkesan 'putus' secara tiba-tiba. Ending juga bisa berupa bagian intro yang diulang kembali, bisa juga berupa bagian akhir chorus atau reff yang diulang-ulang, kemudian berakhir fade-out (audio-nya mengecil dengan perlahan dan menghilang).

 

Coda merupakan bagian akhir dari sebuah lagu yang biasanya berisi nada dan lirik sebagai penutup lagu. Umumnya coda menggunakan beberapa lirik atau nada yang sudah ada sebelumnya pada lagu, dan ending-nya tidak berakhir fade-out. Coda bisa dikatakan juga sebagai "ekor lagu".

 

Outro merupakan bagian akhir dalam sebuah lagu yang hanya berisi instrumen musik saja, tanpa ada lirik atau syair. Nada yang digunakan juga berbeda dengan nada-nada sebelumnya, bisa juga berupa nada sebelumnya tapi mengalami sedikit modifikasi, yang fungsinya mengakhiri lagu dengan lembut, sehingga tidak terkesan "gantung", terputus atau terhenti dengan tiba-tiba.

 

8. Solo Intrument

Bagian ini merupakan bagian akhir lagu yang berisi intrument-intrument demo dari player musik, tanpa diselingi vokal/nyanyian dari penyanyi. Bagian ini tidak lain adalah 'ruang khusus' bagi sang pemain musik untuk berekspresi, apakah itu guitarist, bassist, drumer, keyboadist. Dimana mereka bisa menunjukkan kebolehannya dalam memainkan intrument musik sebelum mengakhiri sebuah lagu. 

Demikian sekilas pengenalan mengenai struktur lagu dan fungsi atau peranannya masing. Semoga bermanfaat, dan dapat menambah wawasan kita dalam bidang musik.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar