Rabu, 11 November 2015

Hidup sebagai Manusia Allah (1Tim 6:2b-12)

Hidup Sebagai Manusia Allah 

(1Tim 6:2b-12)


Mengapa kita bisa menjadi manusia Allah?


Efesus 2:10  Mengatakan "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya".

Untuk hidup sebagai manusia Allah ada hal yang harus kita jauhi dan juga yang harus kita lakukan:


I.        Yang harus kita jauhi:

a.       Ajaran Lain  menghasilkan:

  1. Orang yang berlagak tahu (4)
  2. Orang yang penyakitan (4-5)
  3. Orang yang mengira ibadah itu sumber keuntungan/lahan bisnis (5) Orang seperti ini sudah kehilangan kebenaran

b.      Motivasi Ibadah yang salah (6-8).

  • Fokus ibadah kita janganlah hanya untuk mendapatkan keuntungan (mendapat berkat jasmani kekayaan dan kehormatan/jabatan—tanpa beribadahpun orang bisa kaya, gemuk dan sehat (Maz 73:3-4).
  • Keuntungan kita adalah ketika kita bisa hidup disertai rasa cukup (pola hidup sederhana) ay.7 ingat kedatangan kita kedunia tidak membawa apa-apa.
  • Asal ada makanan dan pakaian cukuplah (8)


Fokus ibadah yg benar adalah

  • Pengenalan akan Allah (Hos 6:6)
  • Ingin berbakti kepada Tuhan, membaktikan (menghambakan) diri kepada Tuhan karena sudah diselamatkan oleh Tuhan.
  • ingin menyatakan ucapan syukur
  • merebut hidup kekal (1Tim 6:12)


c.       Ingin Kaya/cinta uang (9-10).  the money raider

Akibatnya adalah
  • Jatuh
    • kedalam pencobaan
    • kedalam jerat
    • kedalam berbagai hawa nafsu : yg hampa, yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
  • Menyimpang dari iman
  • Menyiksa diri dengan berbagai duka
Orang yg bekerja harus dengan motivasi yang benar. Jangan bekerja keras supaya mendapatkan uang yang banyak/supaya cepat kaya. Biasanya orang spt ini menjadi kikir/pelit karena fokusnya ingin kaya, tabungan yang menumpuk. Yang tragisnya nanti kita tidak bisa menikmatinya.
Hag 1:6 menabur banyak  bekerja keras/lembur tetapi hasil sedikit
Luk 12:15-21 orang kaya bodoh adalah orang yang kaya hanya untuk diri sendiri

Yang benar adalah
ü     Berdoalah untuk kesejahteraan perusahaan tempatmu bekerja, berkati dan jangan kutuki sebab dari situlah Tuhan menyalurkan berkat-Nya.
o   Maz 122:6 berdoalah untuk Yerusalem
o   Yeremia 29:7 Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
ü  Jangan bekerja tanpa pengharapan. Berharaplah untuk semakin meningkat, sampai menjadi kepala (Ul 28:13).


Ciri-ciri orang yang hidup sebagai manusia Allah:

1. Yang dikejar adalah:
  • keadilan,
  • ibadah,
  • kesetiaan,
  • kasih,
  • kesabaran dan
  • kelembutan.
2. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar (bukan karena ambisi, bukan karena iri dengan orang lain)

3. Merebutlah hidup yang kekal (bukan lagi merebut perkara-perkara duniawi)

Amin.

Selasa, 20 Oktober 2015

Status didalam Yesus (2 Petrus 1:1)

STATUS DI DALAM YESUS

Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kitaYesus Kristus  (2 Petrus 1:1)

(Saut Sihombing, S.Th)



    Hamba dan rasul disini adalah dua jenis pelayanan (status) kita kepada Yesus.  Pada pandangan manusia 2 pelayanan ini merupakan pelayanan yang sangat kontras perbedaannya, yaitu pelayanan yang sangat rendah/hina dengan pelayanan yang tinggi/mulia. Dan biasanya orang langsung memilih pelayanan yang lebih besar dan tidak perduli apakah orang lain tersinggung atau marah. 

    Ini juga terjadi diantara murid Yesus, mereka mempersoalkan siapa yang terbesar diantara  mereka (Luk 9:46). Mengatasi hal seperti ini, Yesus mengatakan: barang siapa terbesar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu (Mat 23:11-12). Kita tidak perlu meninggikan diri dan juga jangan sampai rendah diri atau minder karena status atau pelayanan kita yang  tinggi atau rendah tergantung pada kemurahan Allah. 

1.    Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus

Petrus menegaskan statusnya sebagai hamba yaitu budak belian, artinya ia telah dibeli oleh Kristus untuk menjadi miliki-Nya. Oleh sebab itu tidak ada kata yang lain selain kata “ya” untuk setiap perintah Allah. Tidak ada hak yang mau dituntut atau diperjuangkan. Yang ada hanyalah kewajiban untuk menyenangkan hati Tuhan. Tidak ada kata lelah, letih dan lesu (3L). 
    Luk 17:7-10 memberikan gambaran kewajiban seorang hamba adalah kerja, kerja dan bekerja atau melayani, melayani dan melayani tanpa ada batasan waktu tetapi sampai Tuhan puas.
 
    Walau sudah seharian bekerja diladang ketika pulang ke rumah masih harus bekerja lagi mempersiapkan makanan setelah itu melayani tuannya sampai puas makan dan istirahat barulah hamba itu bisa makan. Sekalipun demikian tuan itu tidak perlu berterima kasih kepada hambanya karena memang hamba itu adalah miliknya (Ay. 10).
        Demikan sekarang, sekalipun kita sudah melakukan tugas-tugas kita atau pelayanan kita, kita tidak boleh menuntut hak. Kita hanya dapat berkata: kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna yang harus melakukan apa yang harus kami lakukan.
Satu hal yang harus kita ingat bahwa sudah dibeli oleh Kristus karena itu status kita adalah sebagai hamba.

1Kort 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
1Kort 7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.

         Ketika kita sudah mengerti siapa kita dihadapan Tuhan maka ada dua hal yang harus kita lakukan yaitu memulikan Allah dengan tubuh kita, yaitu: 

a.    Memuliakanlah Allah dengan tubuhmu!
    Ø   Mempersembahkan tubuh (Rom 12:1).
    Ø   Menjaga tubuh sebagai bait Allah yang kudus (1Kort 3:16-17)
    Ø   Kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik (Ef 2:10).

b.    Tidak lagi menjadi hamba manusia
    Hamba manusia disini adalah budak secara rohani, artinya memandang segala sesuatu secara manusiawi saja.
Gal 4:1, 3  sekalipun dia adalah ahli waris tapi selama dia belum dewasa ia sama dengan hamba demikian juga dengan kita, selama kita belum akil balig maka kita tetap diperhamba oleh roh-roh dunia.
1Kort 13:11  kedewasaan kita dalam Kristuslah yang membuat kita dapat meninggalkan sifat-kanak-kanak atau perhambaan dosa itu.
Rom 6:18 kita sudah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Sudah dewasa dalam pemikiran.

2.      Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus

    Rasul (Yunani= apostolos), artinya utusan Allah. Istilah sekarang adalah duta atau wakil Allah. Sebagai rasul, Petrus diberi otoritas sebagai utusan Allah. Namun demikian dalam suratnya ini, sedikitpun tidak ada kata-kata yang mengarah kepada kesombongan atau meninggikan diri baik kepada sesama rasul ataupun kepada jemaat. Petrus tidak memakai kata “saya” tapi kata “kami” dan “kita”. Artinya tidak ada penonjolan dirinya sekalipun dia diangkat sebagai rasul. 
            Petrus menyadari bahwa semua itu adalah anugrah Allah dan tujuannya adalah untuk hidup yang saleh (ay.3). Dengan demikian cara padang Petruspun akan orang lain atau pembaca suratnya bukan lagi secara manusiawi tetapi cara pandang orang yang sudah dewasa didalam Kristus atau orang yang sudah merdeka dari dosa.

    Petrus menuliskan:

kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman

Artinya Petrus menyamakan statusnya sebagai sesama orang beriman, tidak ada perbedaan dan tidak merasa lebih tinggi sekalipun ia adalah rasul atau utusan/wakil Allah. 
        Dua status yang  Petrus kemukakan disini mengajar kita, supaya kita introspeksi diri bahwa siapa kita dan sebenarnya kita milik siapa. 

Pertama, Supaya kita tidak lagi bertindak sesuka hati kita seolah-olah hidup kita ini milik kita sendiri. Hidup kita yang dulu sudah mati dan sekarang kita harus hidup untuk Kristus (Gal 2:19-20, Ef 2:1-5).

Kedua, supaya sekalipun kita dipercayakan suatu pelayanan, jangan sampai meninggikan diri kepada orang lain tetapi melayani dengan sukarela sesuai kehendak Allah (1Petr 5:1-3).
Amin. 


(Saut Sihombing, S.Th)